Budi juga menunjukkan diagram berisi proyeksi laba rugi Perumnas dari 2022 hingga 2026. Pada tahun ini, laba bersih atau net profit sebesar -46% dengan laba sebesar Rp -447 miliar dan penjualan di Rp 1,02 miliar. Begitu pula di 2023 yang profit bersihnya masih berada pada besaran -10%.
"Kami sejak tahun 2020 sampai dengan 2023 ini memang masih mengalami kerugian. Dengan PMN ini diharapkan tahun 2024 sudah mengalami keuntungan dan di tahun 2026 diharapkan sudah mendapatkan laba hampir Rp 1 triliun di tahun 2026 atau setara net profit 19%," kata Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Budi juga menyoroti angka Debt to Equity Ratio (DER) atau rasio keuangan yang membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas. Harapannya setelah adanya PMN, DER akan menjadi 3,7 di tahun ini.
"DER kami ini setelah dapat PMN nanti di akhir tahun ini maka akan menjadi 3,7, saat ini 59 kali DER kami. Jadi sangat sulit untuk mengakses sumber-sumber pendanaan dari perbankan maupun lembaga keuangan. Dengan adanya PMN di akhir tahun ini, DER kami akan menjadi 3,7 dan di tahun 2026 nanti akan menjadi 0,8. Jadi kami sudah sehat," jelasnya.
(hns/hns)