99 Group meramal industri properti RI akan cerah di 2023. Hal ini terlihat dari penguatan perekonomian Indonesia hingga tren peningkatan suplai dan demand di 2022.
Chief Executive Officer (CEO) of 99 Group Indonesia, Wasudewan mengatakan, tren suplai di 2022 tercatat sebesar 30,1%. Tidak hanya itu, Indeks Harga Properti juga meningkat walau tidak terlalu signifikan hingga 2,4% di tahun lalu.
"Penguatan makro ekonomi di 2022 dan penguatan infrastruktur berdampak pada tren positif untuk harga, suplai, dan demand. Kita sangat optimis untuk 2023. Kita berharap yang terlibat di industri ini punya semangat yang sama untuk memberikan kontribusi ke ekonomi Indonesia," katanya, dalam pemaparannya di acara 99 Group Property Outlook 2023, Kamis (19/01/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk di kawasan Jabodetabek, Wasudewan melihat, pertumbuhan harga properti didominasi di Kota Depok dan Bogor. Ia memperkirakan, salah satu alasannya ialah karena ketersediaan lahannya yang masih cukup banyak. Bogor naik 6,6% sedangkan Depok naik 4,7%.
"Depok dan Bogor menjadi dua area yang potensial bagi pengembangan properti ke depannya," ujar Wasudewan.
Selanjutnya untuk di luar Jabodetabek, peningkatan tertinggi terjadi di Kota Semarang sebanyak 4,8%. Sementara untuk di luar Pulau Jawa, tertingginya di Kota Medan, mencapai 3,2%.
"Semarang, Jogja, Surabaya, yang harganya relatif naik walaupun nggak signifikan. Kemudian kota di luar Pulau Jawa ada Medan dan Makassar, kota terbesar ketiga dan keempat setelah Jakarta dan Surabaya. Dan Denpasar mungkin masih terkoreksi akibat COVID-19," ujarnya.
Lebih lanjut Wasudewan menyebutkan 5 kota dengan pencarian properti paling tinggi di 2022, antara lain Banten, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bandung, dan Jakarta Utara.
Lihat juga video 'Bisnis F&B Hingga Properti Pontesial Cuan di 2023':
Bersambung ke halaman selanjutnya.