Jakarta -
Permintaan terhadap hunian vertikal seperti apartemen tercatat mengalami pertumbuhan 12,4% secara kuartal. Demikian data dari laporan Indonesia Property Market Q3-2022. Pasar apartemen diyakini bisa terus pulih mengingat kondisi permintaan pasar yang terus meningkat hingga awal tahun 2023 ini.
Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan bahwa walaupun pasar apartemen kemungkinan belum sepenuhnya pulih namun preferensi konsumen apartemen dinilai mulai bergeser dengan kecenderungan mencari unit-unit yang sudah selesai dibangun demi keamanan investasi.
"Proyek apartemen yang sudah selesai dibangun lebih diminati pembeli karena ada jaminan rasa aman dan unit bisa diserah-terimakan ke konsumen. Itu jadi alasan dasar unit siap huni kini lebih diminati," ujar Ferry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, apartemen akan menjadi masa depan untuk sektor properti ditinjau dari segi penggunaan lahan yang efisien dan harga yang lebih terjangkau oleh masyarakat. Di sisi lain, apartemen memiliki keuntungan lain mulai dari bangunan yang lebih efisien, maintenance dan kebersihan diurus pengelola sehingga gaya hidup lebih mudah.
"Jadi gaya hidup apartemen itu yang mungkin cocok dengan generasi muda karena lebih suka yang simpel dengan harga lebih murah di lokasi tengah kota," jelasnya.
Adapun salah satu proyek mixed-use development hunian apartemen bertaraf internasional dan pusat gaya hidup terbaru yang berlokasi di area prime "in the heart of Kemang" di Jakarta Selatan yang telah topping-off adalah Apartemen Asthana Kemang. Saat ini Asthana Kemang tengah ngebut menyelesaikan pembangunan tower Sadewa yang telah terjual habis.
Bersamaan dengan itu juga telah dibangun tower Nakula yang akan segera diluncurkan. Dibangun diatas lahan seluas 2,2 hektar, Asthana Kemang mempersembahkan konsep eksotisme budaya Indonesia etnik "Java Heritage" yang sangat diminati konsumen. Lokasi Jakarta Selatan masih menjadi kawasan eksklusif para pencari hunian dan konsumen hunian vertikal untuk dihuni maupun disewakan kembali kepada kalangan ekspatriat khususnya yang bekerja di kawasan SCBD TB Simatupang dan Sudirman.
Alfie Louis, Direktur Sales Asthana Kemang mengatakan tower Sadewa yang tengah menyelesaikan pembangunannya akan segera diikuti oleh penyelesaian pembangunan tower Nakula yang menghadirkan pilihan 1 bedroom dengan luasan mulai 32 meter persegi, 2 bedroom 54 meter persegi dan 3 bedroom mulai 102 meter persegi disertai penawaran menarik pembelian unit menggunakan KPA hingga termin 10 tahun.
Dengan lahan seluas 2,2 hektar, Asthana Kemang akan mencakup empat tower dan satu pusat perbelanjaan dengan konsep arsitektural yang mengusung eksotisme budaya Indonesia dengan fasilitas ruang terbuka hijau yang luas. Lokasinya yang berdekatan dengan pintu tol menjadi sangat strategis karena berdekatan dengan perkantoran SCBD TB Simatupang dan akses ke SCBD Sudirman, pusat perbelanjaan serta fasilitas pendidikan sekolah dan rumah sakit bertaraf internasional.
"Apartemen masih menjadi incaran end-user maupun investor dengan pertimbangan utama yaitu kemudahan akses, ukuran luas unit, fasilitas dan harga sewa. Kawasan-kawasan elite di Jakarta Selatan seperti Kemang, Permata Hijau dan Pondok Indah masih sangat diminati konsumen sebagai area hunian. Pemerintah yang telah mengakhiri PPKM, penerapan kebijakan kembali ke kantor serta pelonggaran pembatasan masuknya ekspatriat diperkirakan akan membuat pasar kembali normal khususnya apartemen sewa. Asthana Kemang telah siap untuk menangkap semua peluang itu karena terbukti minat sewa apartemen yang tetap tinggi di daerah Kemang," kata Alfie.
"Kita tahu bahwa Kemang Jakarta Selatan merupakan satu wilayah yang kental dengan unsur etnik modern yang sangat disukai oleh kalangan ekspatriat maupun konsumen lokal. Dengan begitu padatnya ritel maupun properti komersial di Kemang, Asthana Kemang menjadi spot terakhir di area lokasi 'in the heart of Kemang Jakarta Selatan'." jelasnya.