Sumber detikFinance di lingkungan pemerintahan mengungkapkan, wacana merger dua bank tersebut tak terlepas dari ambisi pemerintah untuk unjuk gigi di ajang MEA pada 2020 nanti. Posisi Indonesia sebagai negara besar di jajaran ASEAN akan jadi perhatian sehingga pemerintah merasa Indonesia harus punya bank besar.
"Ini lebih ke politik luar negeri Indonesia. Pemerintah ingin menyampaikan bahwa Indonesia juga bisa punya bank besar, ini soal gengsi," ungkap sumber tersebut kepada detikFinance, Kamis (5/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Gatot belum mau. Pak Budi (Gunadi Sadikin/Dirut Bank Mandiri) juga sebenarnya nggak antusias dengan ini. Dia malah lebih suka PMN (Penyertaan Modal Negara)," katanya.
Wacana ini pun membuat resah sebagian karyawan di salah satu bank pelat merah tersebut. Dari mana kabar merger ini awalnya mencuat? Simak di tautan yang satu ini.
(ang/hen)