Mereka mampu membuat 30 beduk sehari. Fatullah contohnya, yang selama 15 tahun terakhir menjadi perajin saat Ramadan tiba.
"Saya produsennya, per hari bisa 10-25 (bedug) yang besar. Kalau yang kecil bisa 30 bedug sehari," ujar Fatullah kepada detikFinance, Selasa (6/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebulan bisa dapat Rp 130 jutaan," kata Fatullah.
Dia memproduksi beduk dengan aneka ukuran dan harga. Beduk ukuran kecil berdiameter 25 cm dibanderol Rp 125 ribu per buah. Beduk ukuran sedang diameter 35-40 cm dihargai Rp 175 ribu per buah.
![]() |
Sementara beduk ukuran besar dengan diameter 80 cm harganya Rp 350 ribu per buah. Tak hanya beduk, Fatullah juga menjual kulit bedug siap pasang seharga Rp 100 ribu per lembar.
Beduk racikan Fatullah dipasarkan ke sekitar Tanah Abang saja. Ada 6 pedagang eceran di Tanah Abang yang membeli beduk langsung dari Fatullah. Mereka memajang dagangannya di sepanjang kawasan Tanah Abang.
![]() |
Di pedagang eceran, beduk ukuran kecil dijual lagi seharga Rp 150 ribu, yang sedang Rp 200-250 ribu. Sedangkan beduk ukuran besar dijual lagi seharga Rp 500 ribu.
Fatullah menambahkan, hanya produksi beduk saat Ramadan saja. Selepas Lebaran, Fatullah kembali ke pekerjaan utamanya sebagai pedagang kambing.
"Ya cuma Bulan Ramadan saja. Kalau biasanya, dagang kambing," pungkasnya. (hns/hns)