Dorodjatun mengungkapkan saat ia menjabat sebagai Menko Perekonomian 2001-2004 lalu penurunan ketimpangan dilakukan lewat kebijakan fiskal dan moneter, yaitu pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya disubsidi pemerintah hingga jaminan sosial.
Namun kini, upaya mempersempit ketimpangan dapat dilakukan dengan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, juga di pedesaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai langkah yang dilakukan pemerintah saat ini juga sudah tepat. Hanya saja hasilnya tidak dapat dirasakan dalam waktu yang cepat.
"Saya kira apa yang sudah dilakukan sudah betul. Cuma melihat hasilnya tidak mungkin dalam lima tahun karena suatu proses seperti itu menyangkut kumulatif," ujar Dorodjatun.
Ia pun cukup optimistis gini ratio bisa ditekan ke level yang lebih kecil lagi, dengan syarat kebijakan fiskal dan moneter dilakukan bersamaan. Sehingga dampaknya bisa dirasakan lebih cepat.
"Kalau fiskal moneter riil dilakukan sekaligus biasanya mampu lebih cepat. Kalau sendiri-sendiri, dulu pernah di fiskal saja pajak progresif, kemudian KIK (Kredit Investasi Kecil) KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) zaman Soeharto, tetapi semua sudah dilakukan. Saya kira harus frontal," ujar Dorodjatun. (ara/mkj)