AP II Cari Investor Garap Proyek Rp 11 T di Bandara Kualanamu

AP II Cari Investor Garap Proyek Rp 11 T di Bandara Kualanamu

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Sabtu, 30 Sep 2017 15:30 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) menawarkan dua paket investasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, senilai Rp 11 triliun. Kedua paket investasi tersebut ditawarkan ke sektor swasta dalam gelaran 4th Asia-Europe Meeting Transport-Transport Minister Meeting di Bali pada 26-28 September lalu.

Adapun dua paket investasi yang ditawarkan tersebut terdiri dari Paket I senilai Rp 7 triliun dan Paket II sekitar Rp 4 triliun.

Investasi paket 1 mencakup pengembangan runway sehingga dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar Airbus 380-800, lalu perluasan area kargo menjadi 24.715 m2 dari saat ini 13.450 m2, kemudian terminal penumpang dari menjadi 224.256 m2 atau saat ini berkapasitas 9 juta penumpang per tahun menjadi 17 juta penumpang per tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paket 1 ini merupakan bagian dari tahapan pengembangan bandara dari keseluruhan 3 tahap yang direncanakan. Ditargetkan, pengembangan paket 1 dapat dimulai pada 2018.

"Melalui paket investasi ini investor dapat memiliki saham maksimal 49% di perusahaan yang akan berperan sebagai pengelola Bandara Internasional Kualanamu. Sisa saham, atau pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut masih dimiliki oleh AP II," ujar Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya seperti dikutip di Jakarta, Sabtu (30/9/2017).

Di samping investasi paket I tersebut, AP II juga menawarkan investasi Paket II senilai Rp 4 triliun untuk pengelolaan lahan sekitar 200 hektare guna pengembangan area komersial yang berada di luar terminal penumpang.

Area komersial dibangun berkonsep airport city di mana terdapat hotel bintang 3, 4, dan 5, kemudian hypermarket, gedung perkantoran, theme park, golf course, food arcade, convention centre, rumah sakit, bioskop, dan lain sebagainya.

"Tujuan AP II menawarkan investasi tidak lain agar mendapat sumber pendanaan secara cepat guna melakukan ekspansi sehingga pelayanan di Bandara Internasional Kualanamu dapat semakin meningkat di samping tentunya membuat bandara ini mampu berperan signifikan dalam mendorong perekonomian nasional. Kami juga menggunakan prinsip kehati-hatian atau secara prudent dalam memilih investor dalam kerja sama dalam artian salah satu syarat adalah rekanan tersebut harus memiliki keahlian kelas dunia dalam hal pengelolaan bandara," tukasnya.

Sebagai informasi, Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara terbesar kedua yang dikelola AP II, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pergerakan penumpang di bandara ini meningkat setiap tahunnya hingga kini sekitar 9 juta penumpang per tahun atau mencapai kapasitas bandara. AP II memikiki rencana pengembangan hingga terminal penumpang berkapasitas 42 juta penumpang pada 2027.

Dari sisi keuangan, Bandara Internasional Kualanamu mampu membukukan kinerja cukup baik pada 2016 untuk pendapatan bisnis aeronautika, nonaeronautika dan juga kargo. (eds/hns)

Hide Ads