Lalu bagaimana caranya untuk menghindari kejahatan skimming ini?
Digital Forensic Analyst Ruby Alamsyah menjelaskan nasabah bank yang aktif menggunakan layanan digital, harus memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hal ini agar terhindar dari 'pencurian' uang di rekening menggunakan skimming.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengecekan histori transaksi harus sering dilakukan, karena jika kita tahu ada transaksi mencurigakan bisa langsung dilaporkan," kata Ruby saat dihubungi detikFinance, Selasa (13/2/2018).
Kedua, aktifkan notifikasi atau pemberitahuan melalui SMS. Biasanya, notifikasi ini bisa diset oleh nasabah misalnya untuk transaksi di atas Rp 1 juta maka bank akan menginformasikan kepada nasabah.
Ketiga, jika bertransaksi di mesin ATM, lebih baik di mesin yang ada di tempat ramai atau di kantor cabang bank. Menurut dia ini meminimalisir pelaku kejahatan untuk memodifikasi mesin ATM.
Baca juga: Waspada Pencurian Uang di Rekening Tabungan |
"Biasanya pelaku skimming itu tidak pasang alat di mesin ATM yang tempatnya ramai, jadi supaya aman bisa transaksi di ATM kantor cabang saja," ujar dia.
Keempat, sebelum bertransaksi di mesin ATM perhatikan apakah ada hal-hal yang mencurigakan. Misalnya pada mulut pembaca kartu harus diperhatikan dengan seksama.
"Bisa dilihat ya di mulut tempat masuk kartu, kalau ada alat tambahan yang mencurigakan, misalnya bisa digoyang-goyang itu langsung laporkan saja ke bank. Biasanya pelaku hanya pakai double tape untuk menempel," imbuh dia. (ang/ang)