Cuaca Buruk, Pendapatan Nelayan di Belitung Timur Turun Drastis

Cuaca Buruk, Pendapatan Nelayan di Belitung Timur Turun Drastis

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 02 Mar 2018 14:25 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Buruknya cuaca dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan para nelayan di Belitung Timur kesulitan untuk melaut. Akibatnya, tangkapan ikan pun menurun drastis.

Sekjen Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Belitung Timur, Aman Saprin menyebutkan, akibat tangkapan ikan yang menurun drastis, pendapatan para nelayan pun ikut menurun dan sangat mempengaruhi kondisi ekonomi mereka.

"Hampir dua bulan nggak dapat ikan, sampai terpaksa berutang ke tengkulak. Sekarang ini sudah mulai masuk angin barat, nelayan sudah bisa melaut. Dari hasil melaut di waktu-waktu sekarang mereka harus genjot target agar bisa bayar utang," kata Aman saat berbincang dengan detikFinance melalui sambungan telpon, Jumat (1/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Disebutkan Aman, cuaca buruk biasanya terjadi pada September-Desember. Pada masa tersebut, ada juga nelayan yang memaksakan diri, utamanya para nelayan yang biasa melaut lebih dari 20 mil, namun hasil tangkapannya tidak maksimal. Bahkan ada nelayan hilang di lautan karena terus melaut dalam cuaca buruk.

Ia menggambarkan, bila pada cuaca normal nelayan bisa memperoleh penghasilan hingg Rp 10 juta sekali melaut. Namun pada saat cuaca buruk, tangkapannya langsung menyusut menjadi separuhnya, bahkan seringkali tak mendapat apa-apa.

"Dalam cuaca normal, biasanya mereka bisa mendapatkan ikan besar macam tenggiri hingga 2 ton sehari. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 10 jutaan. Akan tetapi, dalam cuaca buruk, hasilnya bisa separuhnya, bahkan tak ada hasilnya, sedangkan modal operasional yang dipinjam dari tengkulak, tetap harus dikembalikan," tuturnya.

Faktor mendasar yang menyebabkan kondisi tersebut adalah jenis kapal yang digunakan nelayan melaut. Sehari-hari, nelayan hanya bisa mengandalkan perahu jenis kater untuk melaut.

Ukurannya yang tergolong kecil, memberi risiko tersendiri bagi para nelayan saat melaut ketika cuaca buruk menggunakan kapal kater. Sehingga nelayan di lokasi tersebut sangat bergantung dengan kondisi cuaca. (dna/dna)

Hide Ads