Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Bahlil Lahadalia menjelaskan, di tengah isu lesunya sektor ritel dengan banyaknya ritel-ritel besar yang berguguran, pengusaha yang tergabung dalam HIPMI justru melihat peluang usaha baru di sektor ini ditandai dengan bakal dibuatnya toko ritel di pesantren.
"Ummart ini yang langkah awalnya ini basisnya di pesantren. Para santri yang butuh belanja sabun segala macam ini jadikan toko kios, yang dikelola secara profesional. Kita gandeng Indomaret (dan) Alfamart harapan kita selain melakukan aktivitas bisnis menjadi manajemen yang baik harapan kita santri ini bisa dakwah sambil dagang," ungkap dia kepada detikFinance, Senin (16/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tahun 2018 ini kita punya program HIPMI go to pesantren, ini kita lakukan karena sudah selesai (program) di perguruan tinggi dan sekolah kini masuk ke pesantren. Kita punya bayangan pesantren punya wadah mulai untuk belajar ilmu agama sampai bisnis. Dari program Hipmi goes to pesantren kita punya produk program namanya Ummart," jelas dia.
Bahlil menjelaskan, dari produk hasil program Hipmi goes to pesantren nantinya Hipmi akan dibentuk PT dari orang orang Hipmi yang akan mengelola secara profesional Ummart sebagai jaringan bisnis dan juga inkubasi dari pelatihan wirausaha para santri.
"Kan kalau sudah ada Hipmi dan santri yang mengelola. Kalau mereka (santri) punya produk (kerajinan) lagi mereka tidak usah pusing cari market cukup jual di Ummart," papar dia.
Baca juga: 1.000 Pesantren Bakal Punya Ummart Tahun Ini |