Gejolak mata uang Paman Sam membuat pemerintah menimbang lebih matang lagi rencana penerbitan obligasi valuta asing (valas), termasuk Samurai Bond. Penerbitan surat utang berdenominasi yen menunggu kondisi pasar yang lebih stabil.
"Memang penerbitan obligasi valas harus mencari waktu yang tepat, waktu yang di mana pasar cukup stabil. Pastinya kita menghindari mengurangi bond," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbitan obligasi valas, lanjut Suahasil, perlu dihindari saat terjadi gejolak di pasar uang seperti ini.
"Harus kita hindari dalam periode yang volatilitas tinggi karena volatilitas tinggi. Investor lebih wait and see, kalau wait and see lebih cost less, kalau cost less impact-nya ke harga jadi kita berusaha menghindari itu," tutur Suahasil. (ara/dna)