"Dalam waktu dekat kita sudah selesai proses perizinannya itu sehingga kita bisa pelaksanaan di konstruksi di lapangan. Pelaksanaannya ini awal Bulan Juni ini, pembangunan konstruksi," kata dia kepada detikFinance, Kamis (17/5/2018).
Dalam proyek ini, Perumnas akan membangun membangun perumahan menjulang berjenis rumah susun sederhana milik (rusunami) dan apartemen sederhana milik (anami). Sebab proyek ini ditujukan untuk masyarakat menengah dan menengah ke bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun bagi calon pembeli ada persyaratan yang diterapkan. Untuk rusunami diprioritaskan bagi masyarakat yang belum memiliki rumah. Selain itu karena pembeli untuk rusunami akan mendapatkan subsidi, maka dibatasi untuk masyarakat berpenghasilan maksimum Rp 7 juta per bulan.
"Jadi gaji maksimum Rp 7 juta dan belum punya rumah. Lalu belum pernah utang bank untuk beli rumah, tidak punya tanah warisan. Jadi benar-benar orang yang belum punya rumah. Sehingga bisa diberi fasilitas FLPP," terang Galih.
![]() |
Sementara untuk anami, akan diprioritaskan bagi masyarakat di sekitar lokasi. Sebab tujuan utama dari proyek berbasis TOD agar masyarakat bisa menghemat waktu maupun ongkos dari rumah menuju stasiun.
Pada awal Juni nanti Galih menjelaskan pihaknya akan membangun rumah sausun dan kawasan komersil yang terdiri dari 1200 unit ruang tinggal.
"Bangunan yang akan dibangun awal ini kita akan bangun rusunnya, kemudian komersial. Karena komersialnya ada dua lantai di bawah kemudian bangunan pendukung stasiun yang duluan," papar dia.
Ini video Jakarta akan Punya 'Rusun Nempel Stasiun' di Dukuh Atas (dna/dna)