Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman menjelaskan kenaikan hargga terjadi lanatran bahan baku pakan ternak seperti bungkil kedelai hingga tepung daging selama ini impor. Nah, harga bahan baku tersebut sekarang naik seiring penguatan nilai tular dolar AS terhadap rupiah
"Ini bungkil kedelai dan tepung daging dan tulang kan impor jadi harganya naik. Kalau bungkil kedelai dari Rp 5.200/kg jadi Rp 7.600/kg kalau tepung daging dan tulang naik dari Rp 7.900/kg menjadi Rp 8.500/kg," kata Sudirman kepada detikFinance, Selasa (22/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sudirman kenaikan harga bahan baku ternak bisa menyebabkan harga pakan ternak naik, namun tidak akan di atas 10%. Ini karena persaingan di antara pengusaha makanan ternak cukup ketat dan masing-masing masih mempunyai stok.
Mengacu pada kondisi tersebut, Sudirman memperkirakan harga pakan ternak naik dalam kisaran yang tak terlalu lebar.
"Ada ya seharusnya naik di atas 10% dengan hitungan. Tapi paling naikkin 2% sampai 3% karena persaingan ketat. Setiap pabrik memiliki stok masing-masing. Apakah ada yang stok, harga murah jadi kalau di pasar persaingannya cukup ketat nggak langsung naik," sambungnya.
Dia menambahkan saat ini pengusaha masih menjual harga pakan di kisaran Rp 6.500/kg hingga Rp 7.000/kg.
"Sekarang masih Rp 6.500/kg sampai Rp 7.000/kg itu belum mengalami kenaikan ya," pungkasnya. (hns/hns)