RI Masih Impor Bahan Baku Pakan Ternak, Apa Saja?

RI Masih Impor Bahan Baku Pakan Ternak, Apa Saja?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 22 Mei 2018 20:00 WIB
Foto: Arbi Anugrah
Jakarta - Industri pakan ternak masih tergantung pada impor. Menurut Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Sudirman, sekitar 35% bahan baku pakan ternak masih diimpor.

Apa saja bahan baku yang diimpor?

"Jadi selain bungkil kedelai kita mengimpor tepung daging dan tulang. Itu komponen impornya bisa mencapai 75% dari cost," katanya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Impor bahan baku pakan ternak berasal dari 5 negara, mulai dari Australia, Brasil, hingga Amerika Serikat (AS). Rinciannya, bungkil kedelai diimpor dari Brasil, Argentina dan AS.

Sedangkan tepung daging dari AS, Australia dan Selandia Baru. Sudirman menjelaskan harga bahan baku pakan ternak tersebut naik seiring menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.


Harga bungkil kedelai dari Rp 5.200/kg jadi Rp 7.600/kg, sedangkan, daging dan tulang naik dari Rp 7.900/kg menjadi Rp 8.500/kg. Sudirman menjelaskan pengusaha pakan ternak akan menaikkan harga antara 2-3%. Kenaikan tersebut tidak terlalu besar mengingat stok bahan baku di produsen masih cukup banyak dan persaingan ketat di antara produsen.

"Ada ya seharusnya naik di atas 10% dengan hitungan. Tapi paling naikkan 2% sampai 3% karena persaingan ketat. Setiap pabrik memiliki stok masing-masing. Apakah ada yang stok, harga murah jadi kalau di pasar persaingannya cukup ketat nggak langsung naik," terang Sudirman. (hns/hns)

Hide Ads