Mau Belanja Pangan Harga Miring? Datang ke 44 Pasar Ini

Wawancara Khusus Dirut PD Pasar Jaya

Mau Belanja Pangan Harga Miring? Datang ke 44 Pasar Ini

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 30 Mei 2018 10:08 WIB
1.

Mau Belanja Pangan Harga Miring? Datang ke 44 Pasar Ini

Mau Belanja Pangan Harga Miring? Datang ke 44 Pasar Ini
Foto: Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin /Dok PD Pasar Jaya
Jakarta - Pemerintah selalu berupaya untuk menjaga harga bahan pokok. Salah satu caranya dengan menggelar pasar murah seperti yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan pasar murah dilakukan sejak tanggal 16 Mei 2018 hingga 14 Juni 2018. Ada berbagai bahan pokok yang dijual mulai dari beras hingga daging.

Untuk lokasinya, Arief memilih beberapa lokasi yang dianggap strategis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikFinance berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengenai gelaran pasar murah tersebut pekan lalu. Bagaimana cerita selengkapnya? Berikut petikan hasil wawancaranya:


Latar belakang mengadakan pasar murah ini apa, bisa diceritakan?
Jadi sebenarnya gini dari tahun 2016 ketika saya gabung persis lagi bulan puasa seminggu sebelum bulan puasa dan Pak Gubernur waktu itu menugaskan saya untuk memastikan inflasi Jakarta di bulan puasa itu bisa dikontrol supaya masyarakat bisa belanja lebih baik lebih murah dan supaya mereka juga mudah juga. Nah itu kita melakukan bukan operasi pasar tapi pasar murah. Nah pasar murah saat itu animonya luar biasa. Kita memang waktu itu belum melibatkan pedagang. Kita sosialisasi sederhana dan berbarengan dengan acara Jakarta Great Sale (JGS) jadi pada saat itu di 20 pasar dulu di awal animo luar biasa dan sampai jualnya Rp 17 miliar padahal cuma tenda-tenda saja.

Nah hasilnya di 2016 terjadi inflasi luar biasa menakjubkan bahkan cenderung turun kalau nggak salah 0,02% inflasinya jadi inflasi jadi terkendali bahkan turun 2016 karena melakukan itu. Sebenarnya itu action yang spontanitas pada saat itu karena saya memang lihat waktu meeting JGS apa yang bisa pasar jaya lakukan itu tercetus di situ ide saya seperti itu.

Nah kemudian kita lihat animonya bagus dan di akhir 2016 kita tutup inflasi terbaik seumur Jakarta 491 tahun. Jadi ternyata Pasar Jaya bisa terlibat untuk membantu pemerintah dalam kemudian menurunkan atau membuat inflasi stabil rendah.

Nah di 2017 di bulan Ramadan kita melakukan kembali hal yang sama tapi nambah jadi 40 pasar dan kebetulan program itu berbarengan dengan program yang pada saat itu PD Pasar Jaya juga sudah mengambil penugasan tapi berinisiasi untuk melakukan program KJP jadi penyalurannya melalui PD Pasar Jaya m. Jadi pada saat itu sudah ada dua hal yang dilakukan bersamaan kalau cuma pendistribusian KJP itu full year kalau ini pasar murah ini hanya di lakukan di bulan Ramadan dan KJP itu spesial jadinya untuk orang-orang khusus tapi kalau pasar murah untuk masyarakat.
Ada berapa pasar?
Dan 2018 ini ada 44 pasar. Nah kenapa 44 pasar sebetulnya karena kita melihat ada beberapa pasar yang sudah menjadi irisan pasar yang selalu dicek sm BPS sebagai pasar inflasi jadi memang penambahan-penambahan ini ada permintaan khusus dari pemerintah untuk kemudian salah satunya untuk stabilitas harga ayam seperti itu. Ayam hari ini harganya kita putuskan menjadi HET Kemendag Rp 33 ribu/kg.

Jadi 2018 ini ada yang spesial jadi kita kerjasama sama asosiaasi pedagang jadi kita menjaga mulai lah menjaga posisi kita jadi pedagang kita libatkan, asosiasi kita libatkan supaya mereka juga mendapatkan hal-hal, keuntungan lah dari kerja yang kita lakukan bersama.

Di mana saja?
untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat adalah Pasar Baru Metro Atom, Pasar Cempaka Putih, Pasar Gondangdia, Pasar Johar Baru, Pasar Paseban, Pasar Petojo Ilir, Pasar Pal Merah, Pasar Jembatan Lima, Pasar Grogol, Pasar Cengkareng, Pasar Pos Pengumben.

Kemudian, untuk wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Selatan, yaitu Pasar Koja Baru, Pasar Sunter Podomoro, Pasar Rawa Badak, Pasar Pluit, Pasar Kelapa Gading, Pasar Pademangan Timur, Pasar Kalibaru, Pasar Santa, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Rumput, Pasar Cipete Fatmawati, Pasar Pondok Labu, Pasar Lenteng Agung, Pasar Tebet Barat, Pasar Pesanggrahan.

Selanjutnya untuk wilayah Jakarta Timur dan Unit Pasar Besar, yakni Pasar Rawamangun, Pasar Cibubur, Pasar Cijantung, Pasar Ciplak, Pasar Pal Meriam, Pasar Pulu Gadung, Pasar Pramuka, Pasar Ujung Menteng, UPB Pasar Jatinegara, UPB Pasar Perumnas Klender, UPB Pasar Mayestik, UPB Pasar Kebayoran Lama, UPB Pasar Minggu, UPB Pasar Induk Kramat Jati, UPB Pasar Tanah Bang Blok A-G, UPB Pasar Senen, UPB Pasar Glodok, dan UPB Pasar Tomang Barat.

Waktu operasionalnya bagaimana Pak?
Setiap hari dari mulai pagi hingga siang, jam 07.00 WIB sampai 13.00 WIB.


Ada rencana untuk nambah lokasi atau memperpanjang waktu operasi pasar nggak Pak?
Saya minta supaya asosiasinya mengusulkan nambah tapi memang ini kan baru jadi kesulitan tenaga kerja dan kesulitan ini jadi mereka lagi coba konsolidasi dan saya lagi coba untuk bawa panggil meeting konsolidasinya.

Kalau (perpanjangan waktu) kan sampai nantinya Lebaran beberapa hari jadi kalau permintaan nantinya masih tetap ada kita kan tetap ada tapi setahu saya kan kasian juga kalau pedaganganya kita suruh bikin terus pasar murhah kasian. Jadi kita berharap dengan waktu yang ketat dan ini waktu Ramadan ya kita coba fokus di Ramadan saja tapi kita nggak stop untuk menggelontorkan barang kita kepada pedagang sama kita kan kita ada jak grosir.

Progres pasar murah bagaimana sejauh ini Pak?
Ini sudah jalan 8 hari cuma karena programnya memang berbarengan dengan KJP Plus animonya semakin luar biasa sampai bulan ke empat sudah mencapai Rp 104 miliar dengan KJP ya. Kalau bazar baru mencapai Rp 600 jutaan hari kemarin. Sebenarnya ini out of expectation ini harusnya lebih dari itu tetapi mungkin saya melihat bukannya tidak berhasil tetapi ada kecenderungan orang nunggu gajian, nunggu THR jadi memang ada beberapa yang pastinya mungkin memang masih dalam kondisi ya kalau mereka pegang KJP pasti ngambil, kalau masyarakat umum pasti menunggu kajian tapi fluktuasinya sudah mulai tumbuh.

Kalau soal target penjualan dari pasar murah bagaimana?
Targetnya sebenarnya cukup besar Rp 41 miliar berarti kalau dibagi per bulan itu Rp 1,3 miliar per hari. Ini kita kita 7 hari baru mencapai Rp 700 juta jadi saya pikir ini sangat jauh dari target kita tapi kita melihat bukan program pemerintah yang kita lakukan di sana di pasar dan juga menjadi konsentrasi masyarakat juga sudah mulai meningkat kalau tahun lalu KJP itu mencapai Rp 127 miliar dalam satu tahun kalau ini sendiri baru Rp 104 miliar jadi animonya luar biasa.

Kalau tahun lalu Rp 27 miliar (targetnya) dan mencapainya di Rp 14 miliar karena memang itu belum irisan sama KJP dan belum aktif kan sekarang ini makin masif. Targetnya memang bisa mencapai, waktu itu kan yang butuhkan banyak tapi kan ini prediksi jadi ketika KJP masif itu shifting dengan KJP sendiri. Kalau KJP itu luar biasa.


Untuk komoditas yang dijual di pasar murah apa saja Pak?
Daging Sapi CL90 1 kg Rp 80.000
Daging Sapi CL85 1 kg Rp 70.000
Daging Kerbau 1 kg Rp 75.000
Daging Kerbau 0,9 kg Rp 68.000
Daging Ayam Rp 28.000
Telur Ayam 1 kg Rp 28.000
Gula Pasir FS Hijau Rp 12.400
Tepung Segitiga Biru Rp 7.800
Cabai Merah Rawit Rp 22.000
Cabai Merah Keriting Rp 27.000
Bawang Merah Rp 25.000
Bawang Putih Rp 20.000
FS Premium Gula Pasir Kuning 1 kg Rp 12.400
Rajaku Gula Pasir 1 kg Rp 12.400
Gulaku Premium 1 kg Rp 12.500
FS Minyak Goreng Super 1800ML Rp 20.800
Gurih Minyak 2L Rp 22.500
Resto Minyak Goreng Spesial 1000 ML Rp 11.000
Kuwali Minyak Goreng 1 LT Rp 11.000
Ngawiti Beras 5 kg Rp 60.000
FS Melati Setra Ramos 5 kg Rp 59.000
FS Beras OP Medium Rp 45.000
Beraskita Medium 5 kg Rp 47.250
Stupa Hijua Tepung Terigu 1 kg Rp 7.500

Soal kerja sama dengan asosiasi pasar bagaimana caranya Pak?
Jadi kita memang hubungan saat ini sudah cukup baik jadi kita kemarin baru koordinasi meeting sama mereka dan kita sampaikan target-targetnya dan kemudian keinginan kita untuk saling mengharmonisasikan biar meningkatkan daya kunjung ke pasar semakin baik. Bukan pedagang dari luar lho. Ini pedagang dari dalam kan asosiasi kan ada koperasi kan kita. Nah kita aktifikan ada Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) misalnya mereka yang kemudian itu ikut dilibatkan. Tahun lalu nggak, jadi baru tahun ini kita dilibatkan.

Kerjasama barang dengan FS Tjipinang dan PD Dharma Jaya?
Ya memang itu kan BUMD di hulu jadi koordinasinya kerja bareng dari tahun 2016 dari sebelumnya juga. Jadi lebih murah (ngambil barang).

Kalau ada pedagang yang jual harga lebih mahal bagaimana Pak?
Kalau nggak pakai HET saya bilang pastinya sudah ada pilihan kita kan pakai brand tuh jadi kalau brand kemudian sama saya yakin kalau mereka nggak akan jual lebih dari itu, pasti nggak laku dong kan masyarakat lihat itu ada yang lebih murah pasti ke sana. Jadi kalau saya bilang itu akan merugikan mereka tapi kalau saya bilang itu malah strategi mereka lebih bagus.

Sekarang mengenai bisnis PD Pasar Jaya, bagaimana menghadapi gempuran pasar ritel modern?
Konsep yang kita buat perdanya kita rapikan kita minta izin hal-hal yang akhirnya payung hukumnya juga pasar dengan konsep mixed-used itu untuk menyambut persaingan yang semakin heboh di depannya ini kan digital ekonomi sudah luar biasa dan salah satu yang membuat menjaga dengan memaksimalkan lahan-lahan, misalnya pasar terintegrasi dengan TOD, pasar terintergrasi dengan hotel, dengan rusun, dengan pemukiman, perkantoran jadi aturannya jadi perda itu supaya kita bisa flexible bergerak dan Alhamdulillah legislatif setuju, jadi lah kita perda yang sudah disahkan untuk menunjang program-program yang akan kita jalankan.

Ya selanjutnya pembangunan dengan pola mixed-used itu terintergrasi TOD, pemukiman makanya kita ikut dengan rumah DP Rp 0 masuk juga dan kita dengan konsep TOD dan pasar PD Pasar Jaya juga 153. Pemerintah pusat lewat Pak Gubernur selalu memberikan hal-hal yang bisa dilakukan PD Pasar Jaya. Nah selain mixed-used kita juga melakukan pasar-pasar yang dengan pola tematik seperti kemudian menjadi pasar katagori wisata seperti lelang ikan di Muara Karang lalu pasar buku, jadi pasar tematik akhirnya jadi tempat wisata.

Kenapa merambah ke Pasar Buku? Lalu nanti konsepnya bagaimana?
Dulu kan Pasar Senen kan terkenal dengan pasar buku bekas jadi kita ingin giatkan lagi. Nah kita mau coba biar terkenal lagi jadi kalau mau cari pasar buku murah di Pasar Senen saja jadi orang nggak harus cari buku baru sepanjang dia membaca kan bisa kemudian memanfaatkan buku-buku bekasnya untuk jadi bagus. Nah itu salah satu yang ingin kita giatkan kembali jadi itu untuk mempersiapakan kompetisi di masa depan.

Progresnya bagaimana? Apakah sudah ada kontrak?
Belum tapi lagi coba kumpulkan komonitas buku untuk saat ini di dua minggu ini.

Rencanannya di mana? Di Pasar Senen lagi?
Nggak, kita lagi pilih ada di Jakarta Selatan tapi belum bisa sampaikan ini lagi digodok soalnya nanti pilihannya lagi liat sounding masyarakat lagi sekolah, kemudian pemukiman dan bisnis. Kan dulu Senen itu bisnis apakah sekarang masih cocok? Jadi kalau sudah cocok saya kasih tim dari minggu lalu.

Itu kedua, dan ketiga untuk menghadapi persaingan seperti ini sistem kita kita buat transparan jadi kita lagi meningkatkan pelayanan berbasis costumer oriented jadi manajemen berubah infrastruktur birkorasi berubah itu yang kemudian hal-hal yang menunjuang dorongan perubahan makin cepat kenapa karena memang kalau nggak merubah dulu hal-hal basic di internal kita nggak mencapai yang tadi kita inginkan akan sulit. Sekarang kita sudah selesai sistem kita sudah pakai SAP 2017 lalu dan kita sudah siap dengan hal-hal lain.

Soal TOD, sudah ada kerjasama proyek belum nih Pak?
Sudah ini di pasar si Dukuh Atas dengan MRT dan Tanah Abang bangun sendiri dan Pasar Tanah Abang dengan pibak ketiga kita lagi bangun jadi baru dengan itu dan tadi Pasar Minggu. Untuk Dukuh Atas nilai nggak disebutkan karena membantu dan belum ada desain MRT-nya jadi bukan berarti PD Pasar Jaya bakal ngeluarin capex uang kan kerja sama kita cuma menyediakan lahan dan pengembangan.

Soal cold storage apa kabar Pak?

Cold storage di Pasar Induk sudah berjalan kemudian di project-in di tiga pasar lagi pedagangnya kita kasih showcase. Di Pasar Induk sudah komplit ada mesin CAS (Controlled Atmosphere Storage) mesin cold room. Kalau CAS untuk memperpanjang usia bawang itu untuk mengendalikan harga bawang dan cabai. Kalau cold room daging-daging yang kita suplai ke pasar-pasar itu sudah di Pasar Induk.

Anggarannya berapa Pak yang digelontorkan PD Pasar Jaya?
Mesin CAS Rp 4,2 miliar dan cold storage murah cuma Rp 700 juta.

Dari pembangunan cold storage apakah sudah ada dampaknya?
Bisa dilihat inflasi yang bisa dikendalikan walaupun dengan sebuah gerakan fluktuasi terhadap minyak, listrik tapi bisa dikontrol dan sejauh ini 2018 kita masih di bawah nasional dan harapannya bisa dikontrol dengan baik dan nggak ada yang nggak bisa dikontrol harapannya.

Terkait dengan harga pangan yang meningkat, menurut Bapak ada fenomena apa ini?
Harga telur sudah turun kok kan bisa dicek di Infopangan Jakarta. Kemarin karena kebutuhan meningat kalau ayam ini ada hal treatment yang sedikit berbeda sebelum bulan puasa itu yang pakai suntikan probiotik bukan dilarang tapi dihold.



Hide Ads