Sebelum mengambil keputusan tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita akan membahas terlebih dulu dengan Perpadi (Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia).
"Kita lihat perkembangan dalam beberapa hari, sementara ini (HET) tetap. Nanti kita bicara dengan Perpadi," kata Enggar ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enggartiasto menjelaskan, pemerintah baru tahap evaluasi rencana kebijakan tersebut. Pemerintah perlu menimbang dampak dari pemangkasan HET beras medium ini.
"Kita baru evaluasi. Sementara ini kita lihat dari perkembangannya dulu. Apakah kita perlu ini, dan nampaknya kita biar tetap saja dulu (HET Rp 9.450/kg)," terang Enggartiasto
Dia melanjutkan, pemerintah memang ingin membuat harga beras lebih murah dari saat ini. Namun dinilainya kebijakan ini perlu diaplikasikan secara bertahap.
"Ya kita mencoba menarik ke bawah harganya, tapi dengan kita lihat perkembangannya, dari perkembangan yang ada itu baru bertahap. Nanti kalau sekarang diturunkannya terlalu jauh kemudian tidak applicable, itu kan masih ini. Makanya kita lihat perkembangan dalam beberapa hari," tutur Enggartiasto.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menambahkan sebenarnya tidak ada masalah pada harga beras saat ini. Menurut Darmin harga beras saat ini dalam kondisi baik.
Hanya saja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin harga beras bisa lebih murah dari HET saat ini yang sebesar Rp 9.450/kg.
"Ini harga beras oke oke saja sebenarnya. Tapi bapak presiden memang tiba tiba ingin sekali supaya (harga beras) lebih murah dari HET. Pusing saya. Nah itu yang ingin di bawah HET," kata Darmin usai hadir dalam Rapat Kerja Nasional (rakernas) Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan (PPTKH), di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018). (hns/hns)