Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berdasarkan masterplan pembangunan irigasi tahun 1993, diprediksi 25 tahun mendatang luar Jawa yang akan mensuplai hasil pertanian seperti di Sumut, Palembang, Lampung, salah satunya Sulawesi Selatan.
Oleh karenanya pemerintahan Jokowi-JK fokus membangun 49 bendungan baru yang tersebar di seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, dalam membangun irigasi ada 7 syarat yag harus terpenuhi, yaitu ketersediaan air, tanah yang cocok untuk padi, accesibility, petani, topografi. Yang mencakup itu. Ketujuh syarat tadi terdapat di lahan-lahan yang berada di Sulawesi Selatan.
Saat ini ada tiga bendungan besar di Sulawesi Selatan, Bili-bili, Ponre-ponre dan Kalola.
"Sekarang susah sekali dapatkan hamparan sawah ribuan hektar. Kita membangun lagi tiga di Sulawesi Selatan, yakni di Gowa, Takalar, dan Paselloreng. Itu semua untuk nambah irigasi," sebutnya.
Diharapkan, Ketiga bendungan yang di bangun ini dapat menambah tampungan air sebesar 236 juta meter kubik.
"Walaupun sudah punya bendungan Kaloa, musim kemarau daya tampungnya akan berkurang dibanding musim hujan," ujarnya
"Seperti halnya di NTT kita mau buat 7 bendungan untuk irigasi. Hamparan-hamparan seperti di Sulawesi Selatan yang besar ini jarang sekali," sambungnya.
Basuki menyebutkan, potensi area persawahan yang ada di Sulawesi Selatan sebesar 300 ribu hektar. Sedangkan potensi di bawah seribu hektare itu berjumlah 2.300 lokasi. Ditambahkannya, kewenangan dari pemerintah pusat untuk mengelola di atas seribu hektare ada 9 daerah irigasi.
"Dengan tiga waduk yang ditampung dengan tampungan 230 juta meter kubik, itu bisa membantu menyuplai untuk sekitar 21 ribu hektar. Untuk di Pasalloreng 7 ribu hektar, Paraloe sama, Pamukkulu 6 ribu hektar," kata Basuki. (fiq/ang)