Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, peningkatan konsumsi tersebut dipicu adanya sejumlah momentum seperti hari raya, masa libur yang panjang hingga perhelatan pesta sepak sepak bola Piala Dunia.
"Jadi alasannya macam-macam demand meningkat tajam. Baik dari sisi liburan, hingga sepak bola," sebut dia usai menggelar rapat membahas harga telur dengan para pengusaha dan peternak telur di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, perhelatan Piala Dunia yang di Indonesia ditayangkan pada malam hari, mendorong meningkatnya konsumsi telur terutama untuk campuran sejumlah panganan jadi seperti nasi goreng.
"Karena dari tengah malam nasgor pakai telur. Internet Indomie telur dan kornet juga pakai telor. Syaa inget wkt mahasiswa ada fresh telur kita bikin nasgor," sebutnya.
Momentum lain yang disebutnya juga menjadi penyebab naiknya harga telur adalah momentum pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak beberapa waktu lalu. Demikian informasi yang diterimanya dari hasil rapat dengan pengusaha dan peternak.
"Tapi yg saya gak habis pikir itu pilkada juga dijadikan alasan. Jadi diharapkan kondisi normal dan berjalan baik," tandas dia. (dna/dna)