Pasokan Cabai di Sorong Kini Bisa Dipenuhi dari Petani Lokal

Pasokan Cabai di Sorong Kini Bisa Dipenuhi dari Petani Lokal

Robi Setiawan - detikFinance
Jumat, 20 Jul 2018 22:40 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Sorong Raya telah mengalami perkembangan dalam pariwisata dan budidaya aneka sayur dan buah. Kementan terus gencar menggiatkan penanaman aneka cabai ke seluruh Indonesia, untuk memastikan stabilitas pasokan dan harganya.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang secara khusus meminta agar menyelamatkan kelestarian tanah daratan Papua yang menjadi salah satu 'tanah surga' di Indonesia. Caranya yaitu dengan mengawal praktik budidaya yang ramah lingkungan," kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (20/7/2018).

Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Sorong, pada Kamis (19/7/2018). Didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sorong, Benyamin Halatu, Prihasto mengaku senang dengan perkembangan pesat hortikultura di Sorong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu Benyamin mengungkapkan perkembangan di Sorong meningkat selain karena kawasan wisata Raja Ampat yang semakin tersohor sebagai destinasi wisata, juga karena membaiknya akses pemasaran ke Kota Sorong. Menurutnya hal ini juga turut memantik percepatan ekonomi Sorong Raya.

"Sektor pertanian khususnya hortikultura di sekitar Kota Sorong jadi ikut berkembang pesat seiring dengan membaiknya akses pemasaran ke Kota Sorong," ujar Benyamin.

Benyamin melanjutkan, menurutnya saat ini di daerahnya telah berkembang budidaya aneka sayuran seperti cabai, tomat, bayam, kangkung, bawang merah, dan buah-buahan seperti melon, semangka, papaya, dan buah naga.

"Untuk cabai dan sayuran daun, yang dulunya masih didatangkan dari luar Papua Barat, saat ini telah mampu dipasok dari petani lokal," jelasnya.

Menurut Benyamin, hal ini dikarenakan di Kabupaten Sorong saat ini, sentra produksi cabai sudah tumbuh di beberapa distrik antara lain Aimas, Maryat, Salawaty, Klamono, dan Mayamuk dengan total luas eksisting sekarang lebih dari 300 hektar.

"Harga cabai di sini bisa dikatakan stabil karena sudah mampu dipasok dari petani lokal secara rutin," sambungnya.


Kebutuhan cabai Kabupaten Sorong hanya membutuhkan 45-50 hektar tanam, namun dengan kemajuan ini, produksi cabai Kabupaten Sorong mampu memasok pasar se-Sorong Raya, yang meliputi Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, dan Maybrat.

Pada kesempatan ini, salah seorang petani cabai di distrik Maryat, Ahmad Zaini mengaku menanam cabai cabai saat ini sangat menguntungkan. Petani lainnnya, Sarimin bahkan mengaku bisa membeli mobil dari hasil murni panen cabai. "Dari seperempat hektar tanam cabai keriting, saya bisa untung bersih 90 juta," ujar Ahmad. (ega/hns)

Hide Ads