Selain Impor, Pemerintah Maksimalkan Serap Beras Petani Lokal

Selain Impor, Pemerintah Maksimalkan Serap Beras Petani Lokal

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Senin, 27 Agu 2018 17:31 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Pemerintah tengah menstabilkan harga beras di pasaran yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar mengatakan selain memberikan izin impor 2 juta ton beras masuk ke Indonesia pada April lalu, untuk tetap menstabilkan harga dan mengamankan stok, Bulog juga tetap menyerap beras dari petani.

"Stok sudah keluar pasti kita juga, penyerapan dalam negeri (petani) juga kita maksimalkan," kata dia usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Senin (27/8/2018).

Ia menjelaskan, pengadaan dalam negeri secara keseluruhan sudah 1,4 juta ton yang akan digunakan untuk berbagai keperluan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa diantaranya yaitu untuk operasi pasar, penanggulangan bencana alam dan rastra. Dari total kebutuhan tersebut beras stok dalam negeri, yang sudah terpakai untuk kebutuhan tersebut sekitar 560 ribu ton.

"Jadi stok dalam negeri masih sekitar 800 ribu ton. Lah kan stok tidak hanya ada di cadangan beras pemerintah. Cadangan beras pemerintah secara keseluruhan masih ada dua juta. Secara bertahap datang 500, trus 500 lagi yang datang dari Thailand, Vietnam, Pakistan, India," ujar dia.



Ia menjelaskan, saat ini memang masih sebagian wilayah yang baru panen pasca musim kemarau.

"Sulsel masih full. Sehari masih bisa ribuan ton. Kan bulog nyerap sebagian aja. Per hari Bulog masih bisa menyerap 5.000 ton lebih. Nanti kita lagi konsolidasi semoga dalam waktu dekat bisa kembali 10 ribu," kata dia.

Ia juga menjelaskan realisasi beras impor yang akan masuk jumlahnya tidak akan bulat 2 juta namun hanya 1,8 juta ton.

"Memang jatahnya segitu 1,8 juta ton. Iya diusahakan sampai akhir September, atau sampai Oktober. Itu bisa meningkat lebih dari 5.000 ton yang bisa diserap. Jadi tergantung kondisi pasar dan hasil pertanian kita berupaya sergap di atas 5.000 ton," papar dia.

(eds/eds)

Hide Ads