60% Pabrik Gula di RI Uzur

60% Pabrik Gula di RI Uzur

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Jumat, 14 Sep 2018 18:07 WIB
Ilustrasi Pabrik Gula (Foto: Istimewa/Paul Raphaelson)
Jakarta - Kebutuhan gula untuk konsumsi dan industri di dalam negeri mencapai 4,3 juta ton setahun. Namun, kebutuhan tersebut tidak ditunjang oleh fasilitas seperti pabrik pengolahan produksi yang memadai.

"Usia pabrik yang usia dengan 184 tahun. Kalau dibandingkan usia kakek kita itu lebih muda. Pabrik dengan usia ini ada sekitar 59,3%," papar Enggar saat bertandang ke kantor detikcom, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018).

Untuk usia pabrik lainnya juga sudah terlampau uzur yaitu ada di usia 25 sampai 50 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian yang usianya 50-99 tahun 6,8%. Kemudian untuk pabrik dengan usia di bawah 25 tahun sekitar 15,3%. Pabrik yang tua itu punya BUMN dengan seuzur itu jangan harapkan efisien jangan kita harapkan itu rendah," jelas dia.



Enggar menjelaskan mengapa Indoensia belum bisa memenuhi kebutuhan gula industri yang begitu tinggi.

"Gula ada dua jenis gula rafinansi yang berasal dari raw sugar diolah untuk kepentingan industri yang satu lagi dari konsumsi tebu dan ditambah raw sugar yang diolah menjadi gula kristal putih untuk dikonsumsi," jelas dia.



Ia menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan industri dan konsumsi pemerintah akhirnya mengeluarkan izin untuk mengimpor gula mentah di tahun ini

"Kebutuhan dalam negri 4,3 juta ton. Kemduian gula kristal konsumsi 3,2 juta ton. Ini angka ini dari rakor bukan ditetapkan dari saya itu data yang ada. setiap akhir tahun kita buat datanya ketersediaan untuk gula 818.000 ton kosnumsi stok awal di dalam negeri itu. Perkiraan produksi di dalam negeri 2,1 juta saya harus jujur menyatakan," kata dia. (dna/dna)

Hide Ads