Menteri PAN-RB Syafruddin mengungkapkan dari banyaknya jumlah lowongan yang dibuka, pemerintah memprioritaskan untuk profesi guru. Hal itu terlihat dari jumlah lowongan untuk tenaga pengajar yang mencapai lebih dari 100 ribu formasi.
"Bahwa yang sangat dibutuhkan sekarang adalah tenaga guru, termasuk di dalamnya guru agama, Madrasah. Itu yang akan direkrut itu, tenaga guru, dari 238 ribu itu 112.000 sendiri untuk tenaga guru," kata Syafruddin kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para perawat, para bidan, para dokter-dokter yang sangat kekurangan di pelosok-pelosok desa. Di ujung-ujung tombak, atau pun di berbagai belahan di nusantara ini. Itu yang kurang adalah guru dan tenaga kesehatan," ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Syafruddin, sebanyak 75% dari rekrutmen tahun ini difokuskan untuk guru dan tenaga kesehatan. Sementara sisanya, banyak juga diisi oleh profesi-profesi teknis. Contohnya seperti insinyur-insinyur yang bekerja di sektor infrastruktur.
"Kita tahu sekarang program yang berjalan adalah banyak dibangun infrastruktur di mana-mana. Tentu kekurangan tenaga-tenaga teknis di bidang infrastruktur dan banyak tenaga teknis lain," kata dia.
"Jadi ini perekrutannya itu berdasarkan bottom up, bukan top down. Bukan pusat yang menentukan ke bawah, tapi apa yang diinginkan oleh masyarakat terbawah, apa yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat," pungkasnya.
Tonton juga 'Alasan MenPAN-RB Rekrut CPNS Jelang Pilpres':
(fdl/hns)