Menurut JK pengangguran di desa diakibatkan penggunaan tenaga mesin dan berkurangnya lahan untuk pertanian. Mekanisasi tenaga manusia dan hewan ke mesin menjadi sesuatu yang dilematis di pedesaan. Mekanisasi meningkatkan produktivitas, namun juga mengurangi peran manusia yang menyebabkan pengangguran.
"Ini memang sesuatu (yang dilematis). Produktivitas itu musti baru bisa kalau mekanisasi juga jalan. Nah kita tahu selama 2 sampai 3 tahun terakhir ini pemerintah membantu mekanisasi di tingkat pedesaan, di tingkat sawah dan sebagainya," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lahan makin kecil karena rumah, karena (pembangunan) pabrik dan sebagainya. Otomatis tenaga kerja yang bekerja di desa berkurang, (karena) yang sebagiannya tentu ke industri itu (di kota). Atau ya menanam sesuatu yang lebih bernilai," kata JK.
Urbanisasi warga desa ke kota dikatakan JK bukan saja terjadi di Indonesia. Urbanisasi warga desa menjadi tenaga kerja industri juga terjadi di negara lain.
Saat ditanya terkait evaluasi dana desa, JK mengatakan akan terlebih dahulu mendalami temuan BPS.
"Saya belum lihat (data BPS soal pengangguran desa), saya belum baca datanya BPS. Tapi kecenderungannya di mana-mana begitu, bahwa dengan kerja di desa akan terjadi urbanisasi dan akibat seperti itu; tanah/lahan makin sempit karena ini (industri) dan juga mekanisasi, juga kan kebutuhan tenaga kerja di pedesaan per hektarnya akan menurun," jelas JK.
Untuk mengantisipasi jumlah pengangguran di desa meningkat, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya menghadirkan kegiatan industri kecil dan kerajinan ke desa. Pemerintah juga mendatangkan industri besar ke desa.
"Katakanlah ke Jateng, ke mana. Karena Jabar ini sudah penuh industri, kan terjadi seperti itu (urbanisasi ke Jabar). Tapi memang pekerjaan itu berkurang, tapi akan timbul pekerjaan baru, seperti itu," imbuhnya. (nvl/hns)