Stok Beras 3,8 Juta Ton Akhir 2018, Kementan: Pasokan Aman

Stok Beras 3,8 Juta Ton Akhir 2018, Kementan: Pasokan Aman

Nabilla Nufianty Putri - detikFinance
Rabu, 05 Des 2018 19:32 WIB
Foto: Nabila Nufianty Putri/detikcom
Jakarta - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengungkapkan stok beras untuk perayaan hari Natal dan Tahun Baru aman. Hingga akhir tahun nanti, stok beras diperkirakan mencapai 3,83 juta ton dan diperkirakan bakal mengalami surplus.

Total akumulasi stok beras sejak Januari-November 2018 sebesar 2,37 juta ton, dengan stok awal 232,80 ribu ton. Sedangkan pemanfaatan CBP (cadangan beras pemerintah) hingga November sebesar 454,56 ribu ton. Sehingga stok akhir CBP per 30 November 2018 tercatat 2,15 juta ton.

"Menjelang hari besar keagamaan khususnya mengakhiri 2018, dan menjelang tahun baru 2019, pasokan kita aman. Stok beras kita pada bulan November pada tahun yang berbeda, kalau di bulan November 2015 hanya 185 ribu ton, 2016 225 ribu ton, tahun 2017 295 ribu ton, nah 2018 sekarang ada 2,3 juta ton. Ini tentu modal besar bagi kita, tidak hanya mengatasi di akhir tahun tetapi juga memasuki awal tahun," ujar Agung dalam Konferensi Pers di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (5/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, terdapat pula stok CBP yang dikelola pemerintah provinsi 4,03 ribu ton dan pemerintah kabupaten 4,62 ribu ton.

"Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog saat ini juga dalam kondisi yang aman," ungkap Agung.

Selain beras, Agung juga memastikan ketersediaan bahan pokok lainnya seperti minyak goreng surplus sebanyak 24,501 juta ton, gula pasir 334 ribu ton, bawang merah 136 ribu ton, daging ayam 335 ribu ton, telur ayam 806 ribu, daging sapi/kerbau 233 ribu ton, cabai besar 90 ribu ton, dan bawang putih 400 ribu ton.

Dengan begitu Agung mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan stok pangan menjelang akhir tahun hingga awal tahun 2019.

"Kita punya 8 zona iklim. Ini berkah, jika satu terkena bencana yang lain bisa membantu. Berbeda dengan Singapura, Thailand, hanya ada 1 zona iklim. Vietnam juga 1 zona iklim. Itulah kekayaan kita jadi jangan khawatir," pungkasnya.

(prf/hns)

Hide Ads