"Enak saja dia (Pemprov Jabar) mau beli Rp 300 miliar, nggak bisa. Kita belum setuju, kalau dibeli segitu kita nggak mau," kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang kepada wartawan, Senin (17/12/2018).
Saat ini, kata Wahidin pihaknya masih berkonsultasi mengenai penjualan saham Pemprov Banten di bank tersebut. Termasuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya rencana pelepasan saham di BJB sampai hari ini masih belum disetujui oleh Pemprov Banten. Ada prosedur panjang yang masih dikaji termasuk soal untung rugi.
Baca juga: RUPS Luar Biasa, Kang Emil Copot Dirut BJB |
Selain itu, pelepasan saham dilakukan untuk memberi suntikan modal ke Bank Banten yang baru digagas oleh pemprov.
"Kalau kita jual rugi nggak mau. Kita baru mengajukan permohonan. Saham itu untuk memodali Bank Banten, soal hitungannya nanti ada lebih lanjut," tegasnya.
Di rapat RUPS Luar Biasa BJB di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Selasa (11/12) Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Banten memutuskan melapas sahamnya sebesar 5% atau setara Rp 300 miliar.
Baca juga: Dirut Bank BJB Dicopot |
Aksi pelepasan saham ini membuat banyak daerah termasuk Jabar tertarik membeli saham tersebut, namun ia mesti berkonsultasi dulu dengan pihak DPRD mengenai ini. Apalagi, BJB dinilai memiliki potensi perbankan cukup besar.
"Tadi ada pelepasan saham dari Pemprov Banten. Dilepas karena Banten punya daerah sendiri. Persentasenya 5% sekitar Rp 300 miliar," kata Ridwan Kamil kepada wartawan.
Tonton juga 'Cinta Rakyat, Bank BJB Beri Kontribusi Dorong UMKM':
(bri/hns)