BUMN yang dimaksud Prabowo Subianto ada Garuda Indonesia, Pertamina, dan PLN. Namun, pihak istana melalui Staf Khusus Kepresidenan Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan bahwa peran BUMN dalam perekonomian semakin meningkat.
"Pemerintah justru sangat fokus dalam mengelola BUMN sehingga peranannya pun semakin meningkat bagi perekonomian," kata Erani kepada wartawan, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bos-bos Bank BUMN Dicecar soal Utang di DPR |
Peranan BUMN yang dimaksud, kata Erani terlihad dari penyerapan tenaga kerja dan penerimaan negara berupa dividen.
"Lebih dari itu, peranan BUMN diarahkan untuk pelayanan publik (public service obligation)," ujar dia.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian BUMN. Sepanjang 2018 kinerja BUMN kian membaik. Aset BUMN melonjak dari Rp 4.577 triliun menjadi Rp 7.817 triliun pada 2018. Laba BUMN melonjak dari Rp 148 triliun menjadi Rp 218 triliun pada 2018. Untuk pajak dan deviden BUMN naik dari Rp 218 triliun menjadi Rp 260 triliun pada 2018.
Beberapa BUMN yang disebut Prabowo Subianto akan bangkrut, seperti Garuda, kata Erani Secara umum performa Garuda Indonesia menunjukkan perbaikan. Laporan Keuangan yang dirilis menunjukkan sepanjang Januari-September 2018 pendapatan usaha naik 3,5 persen (yoy) menjadi US$ 3,21 miliar.
Tekanan terhadap keuangan Garuda Indonesia terutama karena selisih nilai tukar mencapai US$ 52,32 juta, yang naik dari US$ 16,03 juta pada periode Januari-September 2017.
"Garuda Indonesia memproyeksi laba perusahaan (di luar pajak) mencapai Rp 1 triliun," jelas dia.
Selanjutnya mengenai PLN, Erani menyebut pendapatan usaha BUMN listrik naik 7,43% berdasarkan data Januari-Juni 2018. Pada periode yang sama, laba sebelum pajak PLN mencapai Rp 1,83 triliun. Angka tersebut sudah mengkalkulasi kerugian nilai tukar sekitar Rp 11,57 triliun.
"Faktor lain yang harus diperhatikan dalam adalah bagaimana peranan BUMN yang semakin meningkat," jelas dia.
Peranan BUMN yang dimaksud adalah dalam mewujudkan keadilan ekonomi. Sama seperti yang dilakukan oleh Pertamina melalui program BBM Satu Harga.
Pertamina terus melanjutkan program tersebut ke 124 titik wilayah 3T (terluar, terpencil, dan terdepan) di Indonesia. Selain itu, pada 2018 Pertamina telah mengambil alih kelola Blok Mahakam, Blok Rokan, dan blok terminasi lainnya yang sebelumnya dikelola oleh asing.
Selanjutnya, PLN juga telah mampu meningkatkan rasio elektrifikasi hingga mencapai 98,3% sampai akhir 2018.
"Jadi, hajat publik yang menjadi mandat konstitusi dikerjakan dengan baik oleh BUMN. Perlu dipahami, mandat utama BUMN adalah pelayanan publik, bukan semata mendorong laba," ungkap dia. (hek/dna)