Jokowi sempat bertanya tentang apa infrastruktur yang akan dibangun Prabowo untuk mendukung unicorn di Indonesia. Seakan tidak mengerti Prabowo bertanya balik apa itu unicorn.
Prabowo pun menjawab akan mengurangi regulasi yang menjadi batasan berkembangnya unicorn di Indonesia. Namun dia menilai dengan pesatnya perkembangan unicorn, akan ada potensi banyaknya uang yang keluar dari RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkaitan dengan dukungan infrastruktur yang terkait ekonomi digital memang 02 belum terlalu detail. Namun yang menarik dan ini kritik yang sangat penting bagi pengembangan unicorn dan ekonomi digital ke depan adalah aspek kekhawatiran jika penikmat utama kemajuan ekonomi digital justru adalah asing," tuturnya kepada detikFinance, Minggu (17/2/2019).
Menurut Eko, sejauh ini produk-produk yang dijual di toko online atau e-commerce kebanyakan memang produk impor. Sehingga perlu diberikan perhatian lebih terkait industri e-commerce.
"Sebenarnya, ketika lebih dari 80% produk yang dijual di marketplace adalah impor. Secara langsung kita memfasilitasi pelaku ekonomi di luar negeri meluaskan pemasarannya melalui marketplace kita. Akhirnya UMKM berbasis produk lokal kurang terfasilitasi dan terdesak oleh produk impor yang pasar online-nya (marketplacenya) bisa saja dibuat oleh orang Indonesia," tambahnya.
Secara keseluruhan, Eko menilai Jokowi lebih detil dalam hal penyampaian data infrastruktur yang mendukung industri 4.0. Sementara Prabowo menjabarkan lebih ke arah kemudahan dan ketiadaannya perpajakan untuk ekonomi digital.