Dengan fasilitas yang nyaman, aman dan dapat diandalkan, masyarakat diharapkan mau beralih menggunakan transportasi umum dan meninggalkan kendaraannya di rumah. Mampukah?
"Kita akan berusaha. Ada beberapa hal yang kita kejar. Kita kejar pengguna LRT Jakarta nanti merasa aman, lalu kita memastikan pengguna LRTJ nyaman. Terakhir kita pastikan keretanya andal. Memastikan bahwa dari stasiun ini ke itu 10 menit ya 10 menit. Ada operation control center yang mengatur pergerakan kereta dan memastikan pergerakan dari A ke B tepat waktu," kata Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono kepada detikFinance di kantornya, Jakarta, Jumat (22/2/2019) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, penumpang dapat melanjutkan perjalanan hingga ke tengah kota dengan menggunakan layanan TransJakarta yang tersedia di halte Velodrome. Halte Velodrome akan tersambung dengan skybridge ke stasiun LRT Velodrome.
"Jakpro akan bangun jembatan penghubung. Ini langkah yang menawarkan untuk bisa sampai ke tengah kota Jakarta supaya akses masuk ke stasiun lebih nyaman," kata Allan.
"Untuk masalah integrasi antarmoda kita juga bicara integrasi dengan Jak24, yang akan menjadi feeder untuk LRT Jakarta. Itu untuk menarik penumpang di sekitar stasiun. Supaya tidak ada kejadian di Palembang yang sepi. Jak24 itu rutenya dari Pulo Gadung ke Pasar Senen. Dan salah satu haltenya itu ada di bawah stasiun. Jak24 itu minibus TransJakarta yang disiapkan untuk mendukung program JakLingko," tambahnya.
Seperti diketahui, tingkat okupansi atau keterisian LRT Palembang dalam enam bulan pengoperasian tercatat masih rendah. Kegunaan moda transportasi yang dibangun dengan biaya Rp 10,9 triliun ini pun masih minim untuk menunjang mobilitas warga kota Palembang.
LRT Jakarta sendiri rencananya akan beroperasi dari jam 06.00 WIB hingga 22.00 WIB. Waktu pengoperasian ini lebih lama dibanding LRT Palembang namun lebih cepat dibanding MRT Jakarta.