Selain itu, PLN melakukan percepatan pada pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1x1.000 MW. Pembangkit ini dikembangkan oleh PLN dan PT S2P dengan target operasi proyek semula Agustus 2020, dipercepat menjadi September 2019, namun saat ini berhasil selesai keseluruhan di awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin.
"Pengoperasian kedua pembangkit tersebut sebagai upaya nyata PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik, tidak hanya untuk Provinsi Jawa Tengah saja, tetapi juga bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali," ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin dalam keterangan tertulis, Senin (25/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangkit listrik yang menempati area seluas kurang lebih 38,28 hektare tersebut dikembangkan oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan saham sebesar 49% dan dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dengan saham 51%. Dengan tambahan 660 MW untuk sistem Jawa Bali ini diperkirakan PLN bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682.000 pelanggan rumah tangga.
Lebih lanjut, ia menjelaskan PLTU Cilacap Ekspansi 2 menelan biaya investasi hingga US$ 1,4 miliar. Adanya dampak dari percepatan commercial operation date (COD) memberikan potensi penghematan biaya operasi PLN sebesar kurang lebih Rp 1 triliun.
Adapun penyerapan tenaga kerja di PLTU Cilacap Ekspansi 2 ini mencapai 4.200 orang. PLTU ini juga diperkirakan akan menyuplai listrik bagi pelangggan baru sebanyak Β± 1.050.000 pelanggan rumah tangga 900 VA. Hal ini mengingat sistem kelistrikan Jawa-Bali telah terinterkoneksi dengan baik, sehingga akses listrik kepada masyarakat semakin luas jangkauannya.
Secara keseluruhan, total investasi proyek kelistrikan PLTU di Cilacap meliputi pertama Adipala 660 MW (sudah beroperasi), kedua Cilacap 1 dan 2 kapasitas 2x300MW (sudah beroperasi), ketiga Cilacap Ekspansi 1 kapasitas 1x660 MW (sudah beroperasi), dan keempat Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1x1000 MW (masa uji coba)
Tenaga kerja yang diserap untuk mengoperasikan lima PLTU dengan total kapasitas 2.920 MW yang ada di Cilacap adalah sekitar 6.000 orang. Dengan begitu tentunya kehadiran PLTU ini juga akan mendorong tumbuhnya ekonomi di Cilacap.
Sementara itu dalam acara peresmian, Jokowi menegaskan saat ini listrik sudah merata dan masuk ke rumah-rumah yang ada di desa-desa terpencil.
"Sekarang alhamdulillah tidak ada keluhan byar pet dan pemadaman listrik lagi kalau kita ke daerah-daerah. Listrik sudah masuk hampir ke seluruh desa-desa terpencil. Menteri ESDM juga berjanji akhir tahun ini 99,9% sudah harus masuk ke semua desa dan rumah tangga di seluruh Tanah Air," kata Jokowi.
Jokowi juga berharap agar pembangunan pembangkit ini dapat menarik para investor membangun usahanya di Indonesia.
"Kita juga ingin bangun pembangkit untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada, sehingga investasi apapun di Indonesia listriknya sudah siap dan kita berharap dengan ini semakin banyak investasi yang masuk," ujarnya.
Baca juga: 20.000 MW Pembangkit Listrik Beroperasi 2019 |
"Saya sangat menghargai pembangunan PLTU ini. Ini besar (kapasitasnya) 660 MW, sehingga meningkatkan suplai listrik kita, baik untuk industri dan rumah tangga. Dan di Cilacap masih ada 1.000 MW yang insya Allah akan diselesaikan akhir tahun ini," sambungnya.
Pada kesempatan yang sama Menteri ESDM Igansius Jonan mengatakan peresmian ini sejalan dengan kebutuhan terhadap listrik yang semakin tinggi, serta upaya nyata PLN dalam mengejar target rasio elektrifikasi 99,9% pada 2019.
"Rasio elektrifikasi nasional tahun 2018 telah mencapai 98,3%. Angka ini telah melebihi target pada akhir tahun 2018. Adapun di Jawa Tengah sendiri rasio elektrifikasinya sebesar 98,38%. Sesuai arahan Bapak Presiden telah ditetapkan target rasio elektrifikasi nasional tahun 2019 sebesar 99,9%," ujar Jonan.
Sebagai informasi, peresmian PLTU ini juga dihadiri oleh Menteri ESDM Igansius Jonan, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin, Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya Agus Nurwahyudi, dan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali Iwan Agung Firstanta. (idr/hns)