Salah satu kesalahan lain yang dilakukan oleh generasi milenial adalah tidak punya emergency fund alias dana darurat. Dalam tulisan sebelumnya sudah dibahas bahwa kesalahan atau masalah keuangan yang dihadapi oleh generasi milenial adalah hidup dari gaji bulan ke bulan demi mengikuti nafsu jalan-jalan sambil selfie di tempat-tempat baru dan bagus, ngopi-ngopi cantik dan mencoba makanan di restoran baru.
Hasil riset kecil-kecil untuk generasi milenial ini ketika mereka punya uang yang pertama kali akan dibeli adalah gawai berupa ganti handphone atau ganti laptop. Hal ini diperparah dengan handphone mahal yang harganya bisa lebih mahal dari sebuah sepeda motor itu ternyata mengeluarkan seri terbaru mereka setiap 6 bulan atau minimal setahun sekali.
Sehingga generasi milenial ini apabila ingin eksis harus (terpaksa) mengganti telepon genggam mereka setiap 6 bulan atau setiap tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka ketika sesuatu hal terjadi dan sifatnya emergency banyak dari mereka yang kemudian lari ke kartu kredit sebagai solusi. Akibatnya bisa ditebak, mereka akan sangat tergantung dengan utang bahkan bisa saja terlilit utang.
Yang lebih parah lagi saat ini adalah akses terhadap utang non-bank cukup mudah atau dikenal dengan nama pinjaman online (pinjol). Anda tanpa memiliki riwayat pinjaman sebelumnya, tanpa perlu punya kartu kredit, cukup berbekal hanya dengan e-ktp serta mengunduh aplikasi dan mengisinya dalam hitungan menit anda sudah bisa mendapatkan persetujuan pinjaman dengan nominal dari mulai Rp 1 juta sampai puluhan juta, yang bisa anda gunakan untuk kebutuhan apapun.
Sayangnya banyak di antara milenial ini yang tidak membaca syarat dan ketentuan yang berlaku pada aplikasi pinjaman online ini. Mulailah banyak kasus bermunculan. Mulai dari kasus mereka diteror kolektor utang, sampai keluarga dan teman-teman yang ditelepon, sampai dipermalukan melalui media sosial. Bahkan belum lama ini kasus pinjol ini sudah mulai menelan korban orang yang bunuh diri karena terbelit pinjaman online.
Kembali ke topik di atas, ketika anda tidak mempunyai dana darurat untuk memenuhi kebutuhan ketika terjadi kondisi yang tidak mengenakan, maka anda akan sangat mudah terjerumus ke dalam jebakan utang-utang termasuk ke rentenir ataupun pinjaman online.
Itu sebabnya milenial juga wajib memiliki dana darurat. Karena kebanyakan milenial mungkin masih tinggal bersama dengan orang tua, maka dana darurat akan lebih sering terpakai misalkan apabila gawai atau handphone dan laptop anda rusak atau perlu di-service.
Atau apabila terjadi kecelakaan di jalan. Atau untuk hal-hal lain, tapi belum tentu untuk kebutuhan hidup dan tempat tinggal, kecuali bagi milenial yang sudah tinggal sendiri (kos/apartemen).
Baca juga: Mau Resign? Siapkan 7 Hal Ini Dulu (2) |
Oleh sebab itu besaran dana darurat untuk milenial cukup hanya 3-6 bulan saja dari kebutuhan hidup anda sehari-hari. Perhitungan tentang dana darurat secara detil bisa anda dapatkan di workshop yang dilaksanakan oleh tim ARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.
Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.
Siapapun anda, generasi milenial, generasi X, generasi baby boomer, single ataupun sudah berkeluarga, semuanya tetap membutuhkan untuk memniliki emergency fund alias dana darurat.
Mengapa demikian? Karena kita tidak pernah tahu kapan musibah tersebut akan datang, dan musibah selalu datang tiba-tiba. So, bersiaplah secara mental maupun finansial.
Baca juga: Daftar Masalah Keuangan Milenial (4) |