Kepala BPS Suhariyanto mengatakan mahalnya tiket pesawat memberikan andil terhadap inflasi April 2019 sebesar 0,03%.
"Inflasi April 2019 0,44%, andil tarif angkutan terhadap inflasi 0,03%," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika secara tahunan, kata Suhariyanto, andil tiket angkutan penerbangan terhadap inflasi April 2019 sebesar 0,31% atau setara dengan kenaikan harga sebesar 11%.
"Year on year berapa? Di sana 2,83% (April 2019) kalau kita lihat andil 0,31% hampir sekitar 11% (kenaikan harga)," tegas dia.
Mahalnya tiket pesawat telah membuat jumlah penumpang domestik angkutan udara dari Januari hingga Maret 2019 (kumulatif) mengalami penurunan 17,66%.
Jumlah penumpang angkutan udara per Maret 2019 sebanyak 6,03 juta, angka itu naik 7,18% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 turun 21,94%.
Jumlah penumpang pesawat di Maret 2019 yang berjumlah 6,03 juta orang masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 7,73 juta orang, dan tahun 2017 sebanyak 6,93 juta orang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga pernah mengatakan bahwa harga tiket saat ini sudah dua kali lipat dari harga normal.
"Sekarang ini tarif-tarif yang disampaikan adalah tarif yang selama ini relatif nempel di batas atas atau di bawahnya 10% atau maksimal 20%. Nah harga tarif batas atas dikurangi di 90-80% ini relatif hampir dua kali lipat dari tarif sebelumnya," katanya dalam wawancara dengan Tim Transmedia di kantornya, Senin (29/4/2019).
Padahal sebelumnya, sejumlah maskapai mengaku telah menurunkan harga tiket pesawat mereka. Misalnya, Lion Air Group menurunkan harga jual tiket pesawat. Penurunan harga tiket pesawat ini berlaku untuk seluruh rute penerbangan mulai, Sabtu 30 Maret 2019.
Hal yang sama dilakukan oleh Garuda Indonesia Group melalui lini layanan full service Garuda Indonesia dan Low Cost Carrier (LCC) Citilink Indonesia serta Sriwijaya Air-NAM Air Group. Mereka mengumumkan penurunan harga tiket di seluruh rute penerbangan domestik sebesar 20% mulai 14 Februari lalu.
Melihat data BPS di atas, benarkah klaim dua grup maskapai ini soal penurunan tiket pesawat? (ara/dna)