Dia bilang, konsep pemindahan ibu kota baru Indonesia akan mirip seperti yang dilakukan oleh Brasil pada tahun 1960-an silam dari Rio de Janeiro ke Brasilia. Pindahnya ibu kota ke wilayah tengah Indonesia diharapkan bisa membawa pemerataan pertumbuhan ekonomi ke wilayah lainnya.
"Kami melihat Brasilia tidak didesain untuk kota bisnis, hanya untuk pusat pemerintahan. Tapi paling tidak mereka jadi kota terbesar ketiga di Brasil. Artinya upaya untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi di wilayah pedalaman Amazon berhasil," katanya dalam diskusi di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (6/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, pemindahan ibu kota terkadang dianggap gagal jika kota tersebut sepi. Namun dia menegaskan, pemindahan ibu kota tak lantas harus menciptakan kota besar baru. Hal ini juga terjadi seperti pindahnya ibu kota Brasil dari Rio de Janeiro ke Brasilia.
"Jadi sekali lagi kalau ada yang melihat sekarang Brasilia kotanya sepi, ya memang dia (Brasilia) tidak didesain sebesar Rio. Ibu kota baru nanti juga tidak didesain untuk menyaingi Jakarta dan sebesar Jakarta," jelas dia.
"Bahkan mereka (ibu kota baru) ini nantinya nggak akan masuk ke 10 kota terbesar di Indonesia. Yang penting bisa berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan menumbuhkan kegiatan ekonomi baru. Pemerintahan itu punya nilai ekonomi yang tidak kecil," tambahnya.