Drama Pilpres Berakhir, Akankah Jokowi Effect Muncul?

Drama Pilpres Berakhir, Akankah Jokowi Effect Muncul?

Danang Sugianto - detikFinance
Sabtu, 29 Jun 2019 13:05 WIB
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dengan begitu pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU.

Dengan adanya putusan MK itu hampir pasti gejolak politik yang berlangsung panas selama ini akan berakhir. Lalu bagaimana respons pasar? Akankah Jokowi Effect muncul lagi?


Menurut Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee respons pelaku pasar modal terhadap kemenangan Jokowi sudah sejak hasil quick count keluar. Saat itu pasar modal terlihat positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat dari sebelumnya respon pasar memang positif. Saat pertama kali quick count keluar pasar positif, saat pengumuman KPU juga positif. Saat ada serangkaian demo pasar sedikit negatif," ujarnya kepada detikFinance, Sabtu (29/6/2019).

Seperti pada perdagangan 18 April 2018 setelah hasil quick count keluar, saat itu IHSG dibuka langsung menguat 1,35% ke posisi 6.568. Meskipun saat penutupan kenaikannya menjadi 0,4% ke posisi 6.507.

Begitu juga saat KPU menetapkan Jokowi-Ma'ruf memenangkan Pilpres 2019 pada 21 Mei 2019. Pada perdagangan 23 Mei 2019 IHSG tercatat meroket 1,57% ke 6.032. Meskipun saat perdagangan 22 Mei IHSG sempat turun 0,2% yang disebabkan adanya aksi demonstrasi yang sempat rusuh.


Hal itu menunjukkan bahwa pelaku pasar sangat merespons situasi politik tanah air. Ketika gelojak politik berakhir, diyakini pelaku pasar kembali optimistis terhadap perekonomian.

Namun, kemungkinan Jokowi Effect kembali terjadi juga terganjal kondisi. Seperti diketahui saat ini banyak terjadi hal negatif dari kondisi ekonomi dunia, salah satunya perang dagang antara China dengan AS.

Jika tim ekonomi Jokowi-Ma'ruf nantinya bisa mengeluarkan kebijakan yang meredam dampak negatif itu, maka bukan tidak mungkin Jokowi-Effect kembali muncul.

Hans memprediksi IHSG hingga akhir tahun akan berada di posisi 6.750. Sementara untuk nilai tukar diproyeksikan dolar AS akan berada dalam kisaran Rp 14.000-14.500.


(das/eds)

Hide Ads