Culasnya Peserta BPJS Kesehatan Bikin Sri Mulyani Jengkel

Culasnya Peserta BPJS Kesehatan Bikin Sri Mulyani Jengkel

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 09 Agu 2019 09:55 WIB
Foto: Sri Mulyani dalam acara ILUNI FEB UI di Graha CIMB Niaga (Danang Sugianto/detikFinance)
Jakarta - Polemik BPJS Kesehatan seakan tidak ada habisnya. Program asuransi kesehatan yang menaungi seluruh masyarakat Indonesia itu masih menderita defisit yang cukup besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, asuransi di Indonesia memang masih sangat dangkal. Masih banyak warga negara Indonesia yang menganggap asuransi bukan hal yang penting.

"Inssurance Indonesia itu masih sangat shallow. Kami punya UU asuransi, dan sekarang sedang bicara peraturan pemerintahnya, tapi kalau kita bicara tentang penetrasi dari asuransi di Indonesia sangat-sangat limited," ujarnya dalam acara Breakfast Forum yang diselenggarakan ILUNI FEB UI di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sri Mulyani mencontohkan ibunya sendiri. Saat ibunya masih hidup dia menyarankan agar ikut program asuransi. Tapi justru sarannya ditolak.

"Dia bilang, ndo (nak) hidup saya sudah lama? anak saya 10. Selama ini kita selamat dan saya nggak pernah beli asuransi. Asuransinya dari Gusti Allah," ucapanya.

Point yang disampaikan Sri Mulyani bahwa kesadaran untuk ikut asuransi di Indonesia masih sangat rendah. Padahal Indonesia adalah negara ring of fire yang sangat rentan terjadi bencana alam. Dia menyindir bahwa orang Indonesia lebih memilih beli pulsa ketimbang bayar premi asuransi.

"Rumah nggak diasuransikan, mobil nggak, kesehatan enggak, kita lebih sering membeli pulsa dari pada beli BPJS Kesehatan," tambahnya.

Dia juga menyindir beberapa peserta BPJS Kesehatan yang hanya mendaftar ketika sedang sakit. Namun setelah sehat mereka tak lagi mau membayar iuran.

"Banyak yang terjadi sekarang orang hanya beli kartu BPJS untuk jadi anggota pas mau masuk rumah sakit, habis itu dia nggak mau angsur lagi. Seolah itu sudah menjadi urusan Bu Menkeu deh kalau saya sakit tagihannya," sindirnya.


Oleh karena itu dirinya berharap masyarakat Indonesia yang sudah paham tentang pengelolaan keuangan termasuk ILUNI FEB UI ikut berpartisipasi dalam memberikan edukasi tentang pentingnya asuransi.

"Kita tetap berdoa, solat, puasa, kita tetap berharap. Tapi financial planning itu juga bentuk tanggung jawab kita untuk kepada diri sendiri maupun ke masyarakat apalagi ke anak cucu kita," tutupnya.


(das/dna)

Hide Ads