Dari outlook anggaran infrastruktur APBN 2019, anggaran infrastruktur di 2020 tercatat naik Rp 19,5 triliun (4,9%). Jumlah ini tercatat yang paling tinggi sejak tahun 2015.
"Untuk infrastruktur ini meneruskan berbagai proyek strategis nasional, termasuk untuk menunjang konektivitas, ketahanan pangan, air, dan energi," kata Sri Mulyani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun sasaran dan output yang ingin diraih lewat pembiayaan tersebut di antaranya pembangunan jalan 837 km, 6,9 km jembatan, pembangunan 238,8 km jalur kereta api, penyelesaian tiga bandara baru, pembangunan 49 unit bendungan, serta 5.224 unit rusun dan 2.000 unit rumah khusus.
Salah satu kebijakan pembangunan infrastruktur yang ingin didorong adalah mengakselerasi pembangunan infrastruktur sebagai pendukung transformasi industrialisasi dan untuk merespons revolusi Industri 4.0. Selain itu pembangunan infrastruktur di perkotaan juga didorong untuk mengantisipasi urbanisasi seperti transportasi massal perkotaan, air bersih dan sanitasi, dan perumahan yang layak huni.
Pemerintah juga mendorong peran swasta maupun BUMN dalam rangka membiayai proyek strategis nasional melalui skema pembiayaan kreatif. Kemudian mengoptimalkan opsi-opsi kerja sama KPBU sebagai strategi kebijakan pembiayaan jangka panjang di luar APBN.
"Pembiayaan kreatif seperti vgf, availability payment ini sudah semakin meningkat. Dan kita harap makin banyak bisa dipakai oleh pemerintah pusat dan daerah," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Jokowi: Kita Akan Meneruskan Pembangunan MRT |
(eds/fdl)