-
Lima anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terpilih untuk periode 2019-2024 telah resmi dilantik. Mereka dilantik di Mahkamah Agung.
Mereka mengaku akan fokus dalam pemeriksaan keuangan yang berdampak besar terhadap masyarakat. Salah satu yang akan fokus diperiksa adalah bansos dan program BPJS.
Selain itu, dalam rencana strategis BPK ke depannya akan disesuaikan dengan nawa cita Presiden Jokowi di periode yang kedua. Tujuannya untuk mengawal seluruh janji dan program yang dijalankan.
Kelima anggota yang sudah disahkan dalam rapat Paripurna DPR itu telah mengucap sumpah dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.
"Kami bersedia (untuk bersumpah)," ucap sumpah kelima orang itu di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Selesai mengucap sumpah mereka menandatangani Berita Acara Pengambilan Sumpah. Acara ini pun turut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Selain itu terlihat pula para menteri seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN Sofyan Djalil serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Setelah acara pengambilan sumpah ini anggota BPK yang baru bersama dengan 4 anggota lainnya yang belum habis masa jabatan akan melakukan sidang badan. Sidang itu untuk menentukan siapa yang akan menjadi Kepala BPK.
Seperti diketahui, sebelum diresmikan Paripurna, kelima anggota BPK ini dipilih oleh Komisi XI DPR RI melalui voting. Pemilihan anggota BPK dilakukan oleh seluruh anggota Komisi XI DPR RI, yakni 56 orang dari 10 fraksi, dengan total perolehan suara sebanyak 280 suara.
Adapun kelima anggota terpilih BPK sebagai berikut:
- Pius Lustrilanang dengan perolehan 43 suara
- Daniel Lumban Tobing dengan perolehan 41 suara
- Hendra Susanto dengan perolehan 41 suara
- Achsanul Qosasi dengan perolehan 31 suara
- Harry Azhar Azis dengan perolehan 29 suara
Achsanul Qosasi merupakan salah satu dari 5 anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang mengucap sumpah jabatan hari ini. Ini merupakan periode kedua dia menjadi anggota BPK.
Di periodenya yang kedua, Achsanul ingin agar semua pemeriksaan yang dilakukan BPK lebih bermanfaat, baik untuk pemerintah maupun masyarakat. Untuk itu pihaknya akan menyesuaikan rencana strategi (renstra) dengan nawa cita pemerintah Jokowi periode kedua.
"BPK itu di dalam proposal saya ingin pemeriksaan kita lebih bermanfaat dan berkualitas maka dari itu di periode kedua saya akan ikuti nawa cita pemerintah yang menuju SDM unggul. Dengan begitu saya akan banyak membantu pemerintah dalam hal pemeriksaan, agar pemeriksaan bermanfaat untuk pemerintah dan masyarakat," ujarnya di Gedung MA, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Ke depannya, Achsanul akan fokus dalam pemeriksaan keuangan di bidang pendidikan dan infrastruktur. Tujuannya agar bisa memberikan tolak ukur efektivitas program-program pemerintah.
Selain itu dia juga akan fokus dalam pemeriksaan keuangan program-program sosial, seperti bansos dan BPJS. Tujuannya agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.
"Termasuk juga public service itu seperti tentang BPNT, bansos, BPJS, itu lebih dirasa oleh rakyat ternyata, lebih bermanfaat bagi rakyat. Bagi pemerintah lebih mudah melakukan evaluasi apakah program-program yang dilakukan sudah benar atau belum," terangnya.
"Agar hasil pemeriksaan kita bisa diberikan kepada DPR sebagai alat pengawasan dan diberikan ke presiden sebagai untuk menguji efektivitas pemerintahan," tutupnya.
Hari ini lima anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru telah mengucap sumpah. Mereka resmi menjabat dengan periode 2019 hingga 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun turut hadir dalam acara sumpah jabatan di Mahkamah Agung (MA) itu. Mewakili pemerintah yang keuangannya turut diperiksa BPK, dia berharap agar anggota yang baru bisa memperkuat BPK.
"Kualitas tata kelola dari keuangan negara selama ini juga partner antara pemerintah dengan BPK berjalan sangat baik. Mereka di dalam temuan temuan dan rekomendasinya selalu berwujud bagaimana memperbaiki tata kelola dari keuangan negara," ujarnya di Gedung MA, Jakarta, Kamis (17/10/2019) .
"Penerimaan negara, belanja negara, pengelolaan aset itu semua tujuannya memperbaiki. Saya berharap spirit untuk memperbaiki tata kelola akan terus ditingkatkan ya sehingga keuangan negara bisa dipakai untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat," tambah Sri Mulyani.
Komposisi anggota BPK saat ini cenderung sama, mayoritas diisi dari kalangan politik. Sri Mulyani pun berharap mereka tetap bisa bekerja secara profesional.
Sri Mulyani juga berharap agar anggota BPK bisa terus mengingat sumpah yang telah diucapkan hari ini. Inti dari sumpah yang diucapkan salah satunya terkait dengan integritas.
"Iya sumpahnya mereka sangat serius banget kan. Dari sisi mereka tidak menerima apapun dan dijanjikan apapun. Jadi walaupun politisi non politisi ya tetap saja masalah conflict of interest dan tata kelola merupakan bagian yang sangat penting dari tugas pengelolaan keuangan negara," tutupnya.