Resign dari Manajer, Pria Ini Raup Rp 60 Juta dari Jualan Tas

Resign dari Manajer, Pria Ini Raup Rp 60 Juta dari Jualan Tas

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 31 Okt 2019 12:23 WIB
Foto: Dok. Kingsmith
Jakarta - Dalam memulai usaha, keberanian untuk keluar dari zona nyaman menjadi salah satu kunci meraih keberhasilan. Seorang pengusaha harus mampu dan berani untuk maju menghadapi tantangan di tengah kondisi yang sudah memanjakan diri.

Seperti Robbi Ibadi, pendiri merek tas lokal Kingsmith. Demi fokus ke dalam usahanya, Robbi berani mengambil langkah melepas jabatan manajer di sebuah bank besar berstatus 'pelat merah'.

"Saya ingin fokus ke dalam usaha saya, sejak dahulu memang ada keinginan kuat jadi pengusaha. Keluar lah saya dari zona nyaman melepas jabatan manajer di bank BUMN, ada lah gaji saya di sana sudah nembus dua digit," kisah Robbi kepada detikcom, seperti ditulis Kamis (31/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robbi bercerita keinginan membuka usaha tas muncul dari kegelisahannya terhadap tas-tas yang ia koleksi dan beredar di pasaran. Menurutnya tas yang sangat dibutuhkan semua orang bentuknya 'gitu-gitu' saja, kurang inovasi, dan fungsinya tanggung. Untuk itu dia mengumpulkan ide untuk membuat tas dengan desain menarik plus multiguna.


Awalnya, Robbi membuat prototipe di 2016 saat masih menjadi pegawai BUMN. Ia juga melakukan survei kepada teman-teman di kantornya. Dia mengumpulkan ide tas seperti apa yang diinginkan para karyawan kantoran.

"Waktu jadi pegawai saya kan cukup sering bawa tas, saya lihat dari dulu tas itu nggak memenuhi kebutuhan saya dari desain dan fungsinya, tas kaya gitu-gitu aja. Akhirnya saya coba dalami, ternyata segi market cukup besar dan peluangnya besar. Saya coba bikin prototipe, survei ke teman-teman kumpulkan ide," urai Robbi.

Usai pengumpulan ide, Robbi langsung membuat sample untuk dites ke pasar. Bermodalkan uang tabungannya sebesar Rp 10 juta, dia mencari vendor sendiri untuk memproduksi tas yang didesainnya. Dia menyebut, uang yang hanya Rp 10 juta ini sebagai modal awal menuju berdirinya Kingsmith.

Resign dari Manajer, Pria Ini Raup Rp 60 Juta dari Jual Tas PintarFoto: Dok. Kingsmith

Usai melakukan produksi kecil-kecilan dia meminta komentar kepada teman-temannya mengenai tas yang diproduksinya. Responsnya pun bagus, Robbi merasa di atas angin. Bahkan, menurut penuturannya dari produksi pertama yang kecil-kecilan itu, tas Kingsmith ludes sampai 80% dijual ke teman-teman dekatnya.

"Waktu saya lakukan penjajakan itu sangat positif, hampir rata-rata itu suka, respons bagus sudah ada yang mau beli. 80% habis saya lupa dulu berapa pieces ya, cuma Rp 10 jutaan modal awal saya," ucap Robbi.

Keberhasilan tersebut menguatkan hati Robbi untuk 'cabut' dari bank BUMN dan fokus menjalankan usahanya di sekitar tahun 2017. Hingga kini Robbi menyatakan Kingsmith yang ia jalankan dengan istri tercinta bisa mencetak omzet rata-rata Rp 50 hingga 60 juta per bulannya.

Resign dari Manajer, Pria Ini Raup Rp 60 Juta dari Jual Tas PintarFoto: Dok. Kingsmith

Sebagai sebuah produk, Kingsmith memiliki kelebihan sebagai tas pintar multiguna. Fitur yang jelas ada di tiap produk Kingsmith adalah tahan air, memiliki port usb untuk melakukan charging, memiliki kantong tersembunyi untuk barang berharga alias hidden pocket, hingga kantong khusus untuk kartu uang digital.

"Kita usung konsep smart backpack saya terinspirasi dari Steve Jobs dia dulu membuat handphone, gadget dari yang cuman biasa fiturnya, bisa jadi smartphone fiturnya banyak. Saya mau tas saya kayak gitu," ungkap Robbi.

Robbi mematok produknya dalam kisaran harga Rp 200.000-600.000. Dia menjamin harga yang ditawarkannya merupakan yang paling murah di antara produk serupa, khususnya produk impor dari luar negeri.


Terakhir Robbi memaparkan kunci suksesnya dalam berusaha, menurutnya keberanian keluar dari zona nyaman menjadi kunci sukses membangun Kingsmith. Menurut Robbi, dirinya berhasil keluar dari kenyamanan sebagai pegawai kantoran dengan gaji tetap dan pangkat tinggi menuju tantangan baru membangun sebuah usaha dari nol.

"Kalau pesan saya jangan takut untuk mencoba kebanyakan phobia, terjebak sama comfort zone, zona nyaman dan nggak mau cari tantangan baru. Kalau punya ide usaha itu harus berani gebrak zona nyaman, mulai di coba jangan cuma imajinasi aja," ucap Robbi.

"Kemudian jangan takut sama hal klise kayak nggak punya modal. Tenang, modal bisa didapat dari mana aja, entah kerja sama sekarang banyak perusahaan joint venture atau mungkin ikut lomba-lomba banyak sekarang kan," tutupnya.


(ara/ara)

Hide Ads