"Kemarin Mentan sudah datang ke sini dan Kementan juga mengunjungi Kementerian ATR (Agraria dan Tata Ruang)," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Data yang tengah dibuat adalah luas lahan baku pertanian dan produksi padi. BPS sudah merilis data itu pada Oktober 2018 tapi baru mencakup 16 provinsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Kecuk itu menjelaskan, nantinya soal data luas lahan baku pertanian dikeluarkan oleh Kementerian ATR/BPN. Data itu kemudian digunakan oleh BPS untuk mengumpulkan data produksi.
Upaya penyempurnaan data itu menurutnya sudah lama dilakukan. Memang untuk mengecek ke lapangan memakan waktu yang lama.
Mentan sendiri telah menargetkan penyempurnaan data itu selesai dalam 100 hari kerja sejak dia menjabat. Menurut Kecuk target itu bukan hal yang mustahil.
"Sebetulnya sudah. Karena itu tidak baru dimulai sekarang, sudah dimulai checking-nya. Saya yakin Januari bisa," tegasnya.
Penyempurnaan data pangan ini dilakukan menggunakan teknologi satelit. Selain itu untuk beberapa tempat juga dilakukan pengumpulan data secara manual atau terjun langsung ke lapangan.
(das/ara)