"Yang gawat sekarang Pak Jokowi baru mengumumkan eselon III dan IV diganti robot sebenarnya bukan physically," kata pria yang akrab disapa CT itu di Seminar Nasional Aprindo Bali 2019 di The Trans Resort Bali, Jl Sunset Road, Badung, Senin (2/12/2019).
CT menyebut teknologi AI bakal dilibatkan untuk lebih efisiensi waktu. Meski begitu dia mengakui perubahan itu tidak mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi mekanisme pola kerjanya diganti dengan AI semua serba computerized supaya efisien tapi tentu banyak yang tidak mudah," ujar CT.
Hal itu diungkapkan CT untuk menggambarkan tantangan para pelaku usaha retail saat ini. Salah satunya soal perubahan teknologi dan demografi yang membuat shifting perilaku konsumen.
Dalam paparannya CT juga menyinggung soal Amazon effect untuk menggambarkan retail tradisional di Amerika Serikat yang gulung tikar karena kalah saing. Dia pun mendorong para pelaku retail untuk mau bertransformasi sesuai kebutuhan masa kini.
"Orang sekarang mau datang ke mal untuk dapetin experience yang berbeda makan, ketemu orang, untuk itu harus dilakukan yang namanya sebuah proses transformasi mal itu bukan tempat barang tetapi tempat bertemunya manusia dalam kebutuhan dia sebagai human being," paparnya.
Dia pun mendorong para pelaku retail tradisional untuk terus berinovasi. Misalnya juga menjalankan bisnisnya via online.
"Retail tradisional juga harus bisa mengembangkan dirinya bertransformasi menjadi bisnis yang lain, tradisional juga harus masuk ke online. Kalau dia bisa jual impor, retail tradisional juga harus jual impor, harus bisa menjadi distribusi juga seperti yang dilakukan. Kalau bapak-ibu tidak bisa kita akan ketinggalan," pesannya.
(ams/hns)