Pariwisata merupakan salah satu sektor yang rawan terhantam dampak besar virus corona. Untuk itu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan rapat koordinasi untuk menangkal dampak virus corona.
Dari sisi infrastruktur di kawasan pariwisata, pemerintah akan meningkatkan kualitas kebersihan. Beberapa yang jadi sorotan adalah kualitas toilet dan penyaluran air bersih.
"Kita tadi itu salah satu sorotannya mengenai air bersih hygiene. Kita harus tingkatkan hygiene buat kesehatan. Bicara air bersih dan sanitasi. Tadi diidentifikasi di berbagai tempat wisata masalah hygiene, toilet jadi concern," kata Dirjen Cipta Karya PUPR Danis Sumadilaga, di kantor Luhut, Rabu (19/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danis mengatakan dari pemaparan Bank Indonesia, kemungkinan dampak virus corona akan terasa selama 7-10 bulan lamanya.
"Jadi memang ini ada penurunan tadi katanya BI ada. Bisa sampai 7 bulan atau lebih katanya ikuti pola waktu jadi kayak SARS. Ada 7-10 bulan," kata Danis.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan akan menawarkan maskapai untuk membuka tambahan frekuensi penerbangan ke beberapa destinasi wisata.
"Ya open slot (menambah frekuensi) lebih banyak untuk tourism," kata Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto.
Khususnya, menurut Novie, frekuensi penerbangan menuju destinasi wisata prioritas akan ditambah. Hal ini dilakukan untuk menjaring lebih banyak wisatawan.
"Dimana-mana aja, terutama di lima titik destinasi prioritas. Ya Bali, Yogyakarta, dan lainnya," sebut Novie.
(fdl/fdl)