Jakarta -
Pada bulan puasa atau Ramadhan, seluruh umat muslim menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Pada saat bulan puasa ini ada beberapa hal yang sudah menjadi tradisi untuk dilakukan selama bulan puasa.
Tradisi ini biasanya kemudian menimbulkan biaya hidup yang meningkat di bulan Ramadhan yang menyebabkan mengatur keuangan di bulan suci ini lebih menantang dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Tapi tidak dengan Ramadhan tahun ini yang sangat istimewa. Pandemi COVID-19 telah mengubah kehidupan sebagian besar orang Indonesia sejak diberlakukannya School From Home (SFH) dan Work From Home (WFH).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, apa saja tradisi tersebut dan bagaimana kita bisa menghematnya? Yuk kita bahas yuk.
Beberapa tradisi yang sering dilakukan semasa bulan puasa pada saat kondisi normal misalnya buka puasa bersama, yang jika tempatnya memungkinkan juga dilanjutkan dengan salat tarawih berjemaah. Komponen buka puasa bersama ini ternyata lumayan menghabiskan uang lho.
Apalagi 1-2 minggu sebelum lebaran tradisi buka puasa bersama ini semakin meningkat bahkan bisa hampir setiap sore. Ajang ini kerap dijadikan tempat untuk reuni dan kumpul bersama teman yang sudah jarang sekali bertemu. Akan tetapi bila anda tidak hati-hati maka biaya ini akan membengkak.
Bulan Ramadhan kali ini beda. Keharusan kita tinggal di rumah dan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah membuat kita tidak bisa melakukan buka puasa bersama. Lagian restoran dan mal juga biasanya tutup dan dilarang menerima pengunjung.
Dalam kondisi seperti sekarang ini bayangkan bisa berapa banyak biaya pengeluaran buka puasa bersama yang bisa anda hemat, simpan dan investasikan nanti? Coba kita buat simulasi simple. Bila biaya buka puasa bersama sekitar Rp 50.000 di mal, maka bila anda buka puasa 15 hari atau setengah bulan dari seluruh hari di bulan Ramadhan, maka anda akan menghabiskan biaya sebesar Rp 750.000. Biaya inilah yang anda hemat di bulan puasa kali ini.
Berikutnya, pada saat bulan Ramadhan yang normal adalah saat yang dinantikan untuk membeli pakaian baru. Walaupun sebenarnya tidak ada kewajiban untuk memakai pakaian baru, namun di Indonesia sepertinya sudah menjadi tradisi pada saat Idul Fitri untuk menggunakan pakaian baru. Pada bulan Ramadhan biasanya cukup banyak diskon yang ditawarkan oleh toko-toko, terutama di pusat perbelanjaan, sehingga hal ini seringkali menjadi pembenaran untuk berbelanja baju baru.
Akan tetapi kali ini semua pusat perbelanjaan harus tutup untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, akibatnya masyarakat tidak bisa berbelanja di mal. Meskipun hal tersebut bisa diubah menjadi kebiasaan baru yaitu belanja online.
Terbukti bahwa dengan adanya kebijakan WFH disinyalir belanja online jumlahnya sama (menutup penurunan belanja offline di mall) dan atau dalam beberapa jenis barang justru malah meningkat.
Tradisi yang paling ditunggu adalah mudik alias pulang kampung. Bertemu kembali dengan sanak saudara yang tinggal berjauhan. Momen Idul Fitri menjadi momen pemersatu keluarga untuk berkumpul kembali, biasanya di rumah famili yang paling dituakan.
Jika masih ada bapak dan ibu, tentu rumah bapak ibu menjadi pusat berkumpul. Bagi yang sudah menikah biasanya diatur waktunya bergiliran. Contoh yang sering dilakukan di tahun-tahun sebelumnya adalah bila tahun ini pulang kampung ke rumah orang tua suami, tahun depan ke rumah orang tua istri.
Tahun ini pemerintah menghimbau bahkan melarang orang-orang yang tinggal di daerah episentrum pandemi untuk mudik salah satunya Jabodetabek. Di saat yang bersamaan, dengan kondisi ekonomi yang turun drastis dan bisnis yang tidak bisa berputar, sebagian perusahaan memangkas THR, bahkan sebagian lagi tidak bisa membayar THR, bisa tidak bayar sama sekali ataupun menunda THR di akhir tahun.
Apabila anda menerima THR tahun ini dan tidak mudik, maka momen ini bisa dipakai untuk menabung uang anda sambil berjaga-jaga waspada bila kondisi memburuk. Tapi bila kondisi kemudian membaik uang tersebut bisa anda investasikan. Sementara bila anda tidak menerima THR atau menerima THR tapi dipotong, maka dengan tidak mudik anda tidak harus mengeluarkan uang ekstra untuk mudik dikarenakan kondisi saat ini yang membutuhkan banyak sekali dana tunai.
Bisa dilihat kan apabila anda menjalankan kehidupan di bulan puasa ini secara normal dengan di rumah aja, maka kemungkinan besar anda bisa berhemat dan menabung uang anda. Kita masih belum tahu berapa lama pandemi ini akan berlangsung.
Atur uang anda dengan baik dan benar. Catat semua pengeluaran, karena 1 Rupiah pun sangat berharga di kondisi seperti saat ini. Kalau mau gampang bisa catat pengeluaran menggunakan aplikasi keuangan. Salah satu yang direkomendasikan adalah ini, unduh disini http://bit.ly/moneesa-playstore.
Dalam musim pandemi seperti ini bila anda sampai terkena virus dan belum dinyatakan positif maka bila anda tidak dirawat di rumah sakit rujukan pemerintah seluruh biayanya harus anda tanggung sendiri lho.
Itulah pentingnya untuk punya asuransi kesehatan. Kalau bingung mau cari kemana atau tidak kenal agen, anda bisa coba cek disini http://bit.ly/bregaswaras-playstore. Selamat menjalankan ibadah puasa semua dalam keprihatinan. Tinggal di rumah saja, jangan ke mana-mana dan selalu jaga kesehatan.