Modal Asing Masuk, Defisit Transaksi Berjalan RI Bakal Membaik?

Modal Asing Masuk, Defisit Transaksi Berjalan RI Bakal Membaik?

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 10 Jun 2020 20:45 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akhirnya tembus ke level Rp 15.000. Ini adalah pertama kalinya dolar AS menyentuh level tersebut pada tahun ini.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) triwulan I-2020 lalu tercatat US$ 3,9 miliar atau 1,4% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 8,1 miliar atau 2,8% dari PDB. Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya impor sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai penurunan defisit transaksi berjalan tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca perdagangan barang, disertai dengan penurunan defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer. Meski begitu, secara keseluruhan neraca perdagangan RI tahun ini dinilai masih lebih baik dari tahun sebelumnya.

"CAD ini memang penyakit yang boleh dikatakan sangat struktural kita alami, karena memang kondisinya kita terutama pada neraca jasa dan neraca pendapatan primer itu kita mengalami defisit yang sangat besar. Nah kalau kita lihat kita bandingkan dengan tahun lalu kondisi neraca perdagangan kita itu sedikit membaik. Memang ekspor kita turun, tapi impor kita turun lebih besar, sehingga defisit di neraca perdagangan kita lebih baik terutama lagi harga minyak turun, pendapatan kita memang dari minyak turun tapi impor kita kan turun juga," tutur Piter dalam acara Ngobrol Bareng Syita Talks bertajuk Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (10/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk neraca pendapatan primer pun dinilai relatif stabil karena modal investasi asing sudah mulai mengalir masuk ke Indonesia sejak April-Mei lalu.

"Yang perlu dicatat adalah di neraca pendapatan primer itu relatif tidak berubah karena neraca pendapatan primer ini kan pembayaran kita terhadap imbal hasil investasi yang dilakukan oleh asing ke kita.Nah dengan adanya aliran modal yang kemarin sempat keluar memang sempat turun, tapi sekarang mulai masuk kembali," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Piter meyakini, defisit neraca berjalan RI bakal membaik seiring diberlakukannya new normal dalam waktu dekat ini.

"CAD saya kira sedikit akan membaik demikian juga kalau kita lihat neraca pembayaran secara keseluruhan dikarenakan bulan kemarin bulan April, Mei khususnya itu aliran modal sudah kembali masuk, sehingga dengan demikian kalau menurut saya, karena CAD sedikit membaik, karena neraca perdagangan relatif membaik walaupun di neraca pendapatan primernya masih sedikit defisit tapi defisit di neraca jasa saya kita akan berkurang karena neraca jasa sangat bergantung pada transaksi ekspor impor kita," pungkasnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads