Di kala bisnis katering lesu, banyak pengusaha yang banting setir memproduksi makanan beku alias frozen food. Hal itu dikatakan oleh Dewan Penasehat Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Diana Dewi.
"Banyak teman-teman berupaya diversifikasi produk, banyak yang mulai main ke frozen food. Karena kan dia omzet berkurang dia juga kan harus berpikir menyelamatkan bisnis dan tenaga kerjanya juga. Nah makanya banyak yang produksi frozen food," ungkap Diana kepada detikcom, Jumat (17/7/2020).
Kepada detikcom, Diana juga sempat membagikan beberapa tips bagi yang ingin terjun ke usaha frozen food. Berikut tipsnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Belajar Pengolahan Frozen Food
Diana mengatakan bagi yang mau memproduksi makanan beku, yang pertama harus dilakukan adalah belajar bagaimana cara membuat makanan beku terlebih dahulu. Pasalnya, untuk membuat frozen food ada komposisi bahan-bahan tertentu yang harus dimasukkan agar awet.
"Jadi harus tahu skill-nya dulu, karena kan menjadikan frozen food biasanya ada ingredient khusus, supaya makanan bisa tahan lama. Penggunaannya harus sesuai dengan kesehatan masyarakat agar tidak jadi racun," kata Diana.
"Jadi menyangkut kandungan makanan itu sendiri harus tahu, sehingga makan itu sehat serta aman untuk dikonsumsi dan tahan lama. Modal paling dasar itu," ujarnya.
2. Jual Makanan Lauk-pauk
Di tengah pandemi seperti ini, banyak masyarakat yang mau praktis untuk memasak. Banyak juga yang khawatir ke luar untuk belanja bahan makanan, maka dari itu menurut Diana makanan beku yang bentuknya lauk-pauk kemungkinan akan laku keras saat ini. Selain itu kalau bisa makanan yang dijual mengandung banyak vitamin dan protein.
"Tentunya kebutuhan yang sekarang itu lebih kepada siap saji tapi mengandung banyak vitamin dan protein. Lauk-pauk itu lebih tinggi demand-nya karena kan mereka khawatir dengan adanya lockdown untuk belanja di luar," kata Diana.
"Daripada bentuknya cemilan saja, lebih baik lauk pauk," ungkapnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
3. Lakukan Inovasi Produk
Diana juga mengatakan dalam menjual frozen food, inovasi produk sangat penting. Jangan hanya menjual frozen food yang itu-itu saja.
"Nugget aja misalkan, banyak variasi produknya itu beragam. Nah sekarang itu harus dicari variasi lainnya dari itu, maka harus inovasi," kata Diana.
"Lakukan inovasi misalnya mereka bikin ayam, ayamnya dibuat sedemikian rupa masukin oven jadi ayam bakar, atau mungkin rendang dalam kemasan, daging digepuk, macam-macam lah," paparnya.
Kemudian harga produk juga harus bisa bersaing. "Dibutuhkan juga menjual dengan harga kompetitif, rasional, dan kualitasnya bagus," ujarnya.
4. Kemasan Harus Menarik
Diana mengatakan kemasan juga mempengaruhi lakunya penjualan frozen food. Dia mengatakan selama ini produk Indonesia banyak yang kalah bagus kemasannya dengan produk Jepang.
"Packaging itu menentukan. Sekarang kita contohkan dari Jepang aja deh, coba dibanding dengan Indonesia mereka lebih menarik. Karena packaging bagus, harga bisa lebih tinggi. Packaging nomor satu," kata Diana.
Baca juga: Memulai Bisnis Tanpa Utang |
5. Promosi di Media Sosial
Di tengah pandemi seperti ini, pemasar pun harus dicari cara yang baru, menurut Diana tak bisa lagi pemasaran dilakukan dengan cara kuno. Dia menyarankan bila mau menjual frozen food, pemasaran via media sosial harus dipelajari.
"Pemasarannya, kalau melihat kondisi sekarang sudah pasti harus lewat media sosial, online. Tidak bisa konvensional lagi, penjualan online harus dilakukan saat ini," kata Diana.
(ara/ara)