Dua Remaja Ini Kantongi Belasan Juta Jadi Joki Game Online

Dua Remaja Ini Kantongi Belasan Juta Jadi Joki Game Online

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 30 Sep 2020 11:26 WIB
Ilustrasi eSport, Ilustrasi eSports
Ilustrasi/Foto: Photo by Florian Olivo on Unsplash
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang mengguncang perekonomian membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya. Tapi sebenarnya jika jeli melihat situasi, pandemi juga memberikan peluang tersendiri.

Masa pandemi membuat semua orang harus mengubah gaya hidup menjadi lebih banyak di rumah. Keterbatasan ruang gerak ini menjadi pupuk industri game. Sebab game bisa menjadi salah satu cara untuk melepas penat saat berdiam di rumah.

Nah kondisi ini juga menyuburkan industri turunan di bawahnya, termasuk joki game online. Jasa ini benar adanya, bahkan semakin eksis di tengah pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menemukan jasa joki game online juga rasanya semakin mudah. Mereka biasanya menawarkan jasanya melalui sosial media seperti Instagram.

Kebanyakan dari mereka yang menawarkan jasa joki game online ini adalah remaja, seperti Segaf Alatas (19 tahun) dan Haikal (17 tahun). Mereka berdua adalah pemilik dari akun @jokimlbb_jakarta yang menawarkan jasa joki untuk game Mobile Legend Bang Bang dan PUBG Mobile.

ADVERTISEMENT

Selama pandemi, kedua remaja itu mengaku kebanjiran klien. Biasanya per hari klien yang masuk hanya 1-2 orang, tapi saat pandemi melonjak menjadi 15 orang bahkan sempat mencapai 38 klien dalam 1 hari.

"Selama masa pandemi klien jauh parah. Pernah sampai 38 sehari itu kita kelabakan," kata Segaf saat berbincang dengan detikcom ditulis Rabu (30/9/2020).

Joki Game OnlineJadi Joki Game Online, Dua Remaja Ini Kantongi Belasan Juta Foto: Dok. Istimewa

Mereka berdua juga heran bagaimana bisa klien mereka melonjak saat pandemi. Namun hal itu menandakan bahwa pemain game online di tengah pandemi semakin tinggi.

Selain itu game mobile online juga menggunakan sistem level. Nah bagi mereka yang tidak sabar berjuang menaikkan level akunnya, tentu jasa joki menjadi pilihannya. Cukup banyak alasannya, bahkan ada yang hanya sekadar gengsi.

"Jadi banyak alasannya si klien, kadang dia nggak punya tim nah akhirnya nggak tahan di rank kecil karena banyak amatir, dia pengin naik rank. Ada juga gengsi sama teman-temannya, kadang ada yang sibuk tugas," terang Haikal.

Jika detikers merasa cukup mumpuni main game mobile, tidak ada salahnya menjajal bisnis ini. Meskipun tentu sama seperti bisnis lainnya, bisnis jasa joki game online juga butuh perjuangan.

Haikal dan Segaf sebenarnya tidak saling kenal. Segaf tinggal di Surabaya, sedangkan Haikal di Jakarta. Nah game mobile online inilah yang mempertemukan keduanya.

"Jadi awalnya ketemu pas main Mobile Legend, ketemu di dalam game. Habis itu kita sering main bareng, terus lama-lama kepikiran kita ngabisin banyak uang, skill udah mumpuni sudah di atas rata-rata. Kita kepikiran apa yang bisa ngehasilin uang dari game ini, ya akhirnya kepikiran kita buka jasa, jual skill," terang Segaf.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Akhirnya kedua remaja ini membuat akun @jokimlbb_jakarta pada 2017. Saat itu akunnya sepi, tidak ada satupun orderan yang masuk. Ya maklum, bisnis jasa sangat bergantung pada kepercayaan. Satu-satunya yang bisa membuat yakin klien adalah testimoni dari pengguna jasa sebelumnya.

Keduanya juga memutuskan untuk memasang iklan di beberapa akun official Mobile Legend dengan biaya Rp 100-250 ribu sekali posting. Selain itu mereka juga membuat testimoni palsu, seolah-olah sudah ada yang menggunakan jasanya.

"Mereka ragu karena kita belum ada testimoni. Kita buat testimoni fake, akhirnya dapat. Mesti dipancing 10 kali testimoni, jadi di bulan kedua baru dapat," kata Segaf.

Awalnya mereka melayani kliennya secara bergantian, maklum mereka berdua masih sekolah di kotanya masing-masing. Saat ini Segaf baru masuk kuliah.

Seiring semakin banyaknya testimoni, klien yang datang semakin banyak. Bahkan terpaksa harus main game saat sekolah karena dikejar tenggat waktu. Tapi itu juga melihat situasi, mereka mengaku pendidikan tetap yang utama.

Mereka juga sering kena omel dari orang tuanya karena terlalu sering main game. Tapi ketika tahu lewat game itu menghasilkan, orang tua mereka kini mendukung.

Saking banyaknya klien yang masuk, Segaf dan Haikal kini mempekerjakan joki lainnya, mereka menyebutnya sebagai worker. Sistemnya bagi hasil, worker bisa mendapatkan 50-70%, tergantung misi dan target level yang harus dikerjakan.

Nah worker-worker itu mereka lagi-lagi mereka temukan saat di dalam game. Ketika bertemu kawan atau lawan yang mumpuni mereka tawarkan pekerjaan menjadi joki. Hingga saat ini ada sekitar 35 orang worker yang mereka bergabung.

Jasa yang dibanderol mereka bervariasi, mulai dari Rp 5 ribu untuk naik level per bintang sampai Rp 250-300 ribu untuk naik level hingga Mythic. Tergantung juga dari level awal si klien.

Di masa pandemi ini omzet keduanya bisa mencapai Rp 60-80 juta. Pendapatan itu setelah dibagi-bagi ke worker, masing-masing mereka berdua mengantongi pemasukan bersih sekitar Rp 10-15 juta per bulan.

Dari pendapatan sebesar itu, mereka tak perlu lagi minta uang jajan. Bahkan dari uang itu keduanya bisa membeli apa yang mereka mau, mulai dari HP hingga sepeda motor.

Ulasan lengkap bisnis joki game online juga kami sajikan dalam rangkaian artikel liputan khusus yang bakal tayang Minggu ini.


Hide Ads