Kreatif! Pria Ini Bikin Wastafel dari Drum Bekas, Segini Omzetnya

Kreatif! Pria Ini Bikin Wastafel dari Drum Bekas, Segini Omzetnya

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 30 Okt 2020 16:07 WIB
Wastafel dari Drum Bekas
Foto: Dok. D'Tong Art
Jakarta -

Pandemi COVID-19 telah meluluhlantakkan berbagai sektor dunia usaha, tidak terkecuali UMKM. Tapi di setiap kesempitan pasti ada kesempatan. Setidaknya itu dimanfaatkan oleh D'Tong Art.

UMKM asal Bandung merupakan produsen furniture yang terbuat dari drum bekas. Mulai dari kursi, meja hingga lemari dibuat dari drum bekas limbah pabrik.

Pemilik D'Tong Art Agung Setiawan menjelaskan, awal mula usaha adalah memproduksi alat-alat kebersihan dengan nama Cleansee pada 2011. Saat itu itu memproduksi peralatan seperti tong sampah, pot tanaman hingga gerobak sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi saat itu mulai bikin furniture dari drum, tapi masih pakai nama Cleansee. Akhirnya di 2014 mulai bikin brand baru D'Tong Art," terangnya kepada detikcom, Jumat (30/10/2020).

Produknya mulai laris dibeli oleh kafe dan restoran yang memiliki konsep industrial. Selain itu tak sedikit juga orang yang membeli untuk kebutuhan rumahnya.

ADVERTISEMENT

Sebelum Pandemi D'Tong Art bisa menjual sekitar 10-50 paket furniture. Paketnya bermacam-macam, mulai dari berisi 2 kursi dan 1 meja, hingga 4 kursi, 1 meja dan 1 lemari. Omzet yang dikantonginya biasanya sebulan bisa mencapai Rp 50-100 juta.

Namun saat pandemi melanda, ketika seluruh kafe dan restoran dilarang beroperasi, penjualannya anjlok hingga 70%. Tak ada lagi pembeli dari kafe dan restoran, hanya beberapa pembeli untuk kebutuhan rumah saja.

"Pas pandemi itu omzet ya paling hanya Rp 20-30 juta," akunya.

Agung pun akhirnya terpaksa untuk merumahkan 2 orang karyawannya dan masih mempekerjakan 5 orang karyawan di workshop-nya. Dua orang karyawan yang dirumahkan hanya dipanggil bekerja jika ada pesanan masuk.

Namun dia melihat ada secercah peluang di tengah pandemi COVID-19. Dia mulai menggencarkan produksi wastafel.

Sebenarnya sebelum wabah COVID-19 masuk ke Indonesia D'Tong Art juga sudah memproduksi wastafel. Tapi sumbangsih penjualannya tidak sampai 20% dari total penjualan D'Tong Art.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Agung mulai bergerilya menghubungi para kliennya melalui pesan tertulis bahwa dirinya juga memproduksi wastafel. Nah ketika new normal diterapkan, pesanan wastafel pun mulai berdatangan.

"Karena kan kalau kafe dan restoran mau beroperasi lagi harus ada protokol kesehatannya, salah satunya tempat cuci tangan," terangnya.

Awalnya Agung memproduksi wastafel dengan bahan drum. Namun ternyata pesanan wastafel mendominasi penjualannya hingga 70%. Klien yang membeli wastafelnya pun kian beragam, bukan hanya kafe dan restoran tapi juga perusahaan swasta, BUMN hingga lembaga masyarakat.

"Mereka membeli untuk kegiatan CSR. Jadi untuk disumbangkan," terangnya.

Nah sejak saat itu, dia mulai memproduksi wastafel dengan berbagai bahan untuk menyesuaikan budget pembelinya. Dia mulai membuat wastafel dari bahan ember hingga aluminium.

Wastafel dari Drum BekasFoto: Dok. D'Tong Art

Dia juga membuat brand baru bernama Wastafel Portable Bandung. Produk yang dibuat bisa di-custom dengan selera kliennya. Seperti Pertamina yang pernah memesan wastafel darinya untuk kegiatan CSR.

"Kita jual mulai dari yang menggunakan ember dan keran biasanya harganya Rp 350 ribu sampai yang harganya Rp 8 juta. Itu bahannya stainless, jadi tidak akan ada karat. Itu yang beli pabrik untuk karyawannya," kata Agung.

Meski usahanya mulai bangkit, cobaan masih menerpanya. Ada beberapa oknum yang menggunakan nama D'Tong Art untuk melakukan penipuan. Bahkan belakangan ini setiap ada saja pembeli yang datang ke workshopnya sambil marah-marah karena pesanannya tak kunjung tiba.

"Pas saya lihat ternyata itu penipuan pakai nama kita. Dia juga juga lebih murah, tapi ternyata nipu," ucapnya.

Agung memastikan bahwa akun resmi Instagram usahanya adalah @d.tongart. Meski begitu tak sedikit juga akun jualannya itu diragukan karena maraknya penipuan. Oleh karena itu dia menyarankan pembelinya untuk melakukan transaksi melalui e-commerce seperti Tokopedia karena menggunakan sistem transaksi rekening bersama.


Hide Ads