Di era new normal atau kebiasaan baru imbas pandemi COVID-19 membuat masyarakat dipaksa beradaptasi. Kondisi tersebut membuat bisnis-bisnis tertentu gigit jari, salah satunya jasa acara pernikahan lantaran adanya pembatasan-pembatasan tertentu.
Namun bagi yang mampu menangkap peluang, itu justru bisa menjadi cuan baru. Seperti yang dilakukan oleh penyedia jasa virtual wedding yang didirikan oleh Alki Adi Joyo Diharjo.
Pada Juni lalu, dirinya bersama rekan-rekannya melihat adanya potensi bisnis baru di tengah pandemi COVID-19. Akhirnya dia membuat platform virtual wedding yang diberi nama Viding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi business modelnya sebenarnya kita mem-virtual-kan acara wedding. Di mana itu kan dengan kondisi new normal sekarang ada pembatasan kapasitas (tamu undangan), itu biasanya hanya 30 orang sampai 50 orang. Kemudian banyak yang sebenarnya kerabat dekat tidak bisa ikut di acara prosesi pernikahan mereka itu. Nah akhirnya kita bikin Viding itu," kata Founder Viding itu saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon baru-baru ini.
![]() |
Platform yang disediakan merupakan paket komplit, mulai dari undangan (invitation) berbasis website. Di dalam website tersebut ada informasi mengenai acara prosesi pernikahannya.
Lalu tersedia buku tamu digital (e-guest) di mana tamu-tamu virtual bisa mengisi daftar hadir di situ dan memberikan ucapan kepada mempelai.
"Kemudian ada e-angpao, itu tamu-tamu bisa memberikan angpao atau sumbangan ke mempelai melalui berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer bank, virtual account, e-wallet, Gopay, OVO, dan LinkAja, kredit card sampai direct debit," sebutnya.
Dia menjelaskan Viding hanya menyediakan platform virtual wedding-nya tenaga kerja untuk melakukan live streaming di lokasi. Untuk urusan dekorasi tempat pernikahan dan semacamnya, mereka tidak terlibat.