Cacian, makian, dan ejekan itulah yang dijadikan Khadijah sebagai modal mengembangkan bisnisnya. Dia pun mencoba ikut pelatihan mengenai UMKM yang merupakan program pemerintah daerah Depok. Di sana, dirinya belajar mengenai marketing atau memasarkan suatu produk.
Rengginang buatan dirinya pun dibuat berbeda dengan rengginang pada umumnya. Dia membuat rengginang bulat kecil agar bisa dimakan sekaligus tanpa menyisakan sisa atau remah. Tidak hanya bentuk, dirinya pun mengembangkan resep rengginangnya dengan tambahan topping seperti cokelat, blueberry, dan greentea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya cobain buat resep, dibuat kecil seperti kelereng, supaya kekinian coba pakai cokelat, blueberry," ujarnya.
Berkat kerja kerasnya selama 1 tahun, Khadijah mengatakan produk dagangannya pun diminati oleh pihak ritel. Dia mengaku mendapat tawaran kontrak untuk mengisi produk rengginangnya di 10 ritel. Mulai dari sinilah Khadjiah mendapat banyak pundi-pundi keuntungan.
Keuntungan yang didapat dari kerja sama ini pun menjadi salah satu modal dirinya mengembangkan usaha lainnya seperti makanan beku atau frozen food. Dia menceritakan produk makanan beku tercipta karena dirinya terdampak pandemi COVID-19.
Pelaksanaan pembatasan sosial oleh pemerintah, membuat dagangan rengginang di 10 ritel turun. Agar tetap bisa memutarkan bisnisnya, dia memutuskan untuk menambah varian produk usahanya. Di masa pandemi, dia berhasil membuat produk makanan beku atau frozen seperti pisang lumer. Pisang yang dilapisi kulit lumpia lalu dikombinasi dengan cokelat dan keju.
Sampai saat ini. Kata Khadijah, ada sembilan varian rasa produk frozen food atau makanan beku yang sudah dijualnya, di antaranya pisang cokelat, pisang cokelat keju, nangka goreng, nanas goreng, tape keju, tape cokelat.
Tidak disangka-sangka, produk makanan bekunya langsung laris manis. Di tengah pandemi, banyak masyarakat yang mencari produk makanan beku sebagai stok kebutuhan sehari-harinya.
Lanjut ke halaman berikutnya>>>