Tepat pada hari ulang tahun istrinya di 23 Juli 2019, akhirnya store Kalis Donuts lahir dengan toko yang sangat kecil. Nama Kalis sendiri dipilih yang artinya tahapan adonan yang sudah diuleni dengan baik.
Dimas juga menjaga kualitas produknya dengan menggunakan bahan baku yang terbaik. Produknya dijual mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu dan ada yang sampai Rp 25 ribu yang merupakan produk kolaborasi dengan Se'i Sapi Kana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada awal dia membuka toko kecil itu kesengsaraannya masih berlanjut. Saking tak ada modal, dia sempat membeli bahan baku dengan mengecer, bahkan sampai berutang ke toko. Untuk makan dengan keluarganya pun terpaksa harus memanfaatkan bahan baku tak terpakai seperti putih telur yang dimasak lagi.
"Saya ke toko sampai bilang 'pak boleh nggak saya bayar nanti sore pas toko saya tutup'. Dia bilang boleh yang penting usaha kamu jalan. Sampai untuk beli makan pun saya nggak punya uang," tuturnya.
Kondisi itu akhirnya berbalik dengan satu keberuntungan besar. Saat itu ada seorang influencer sedang berlibur ke Yogyakarta. Kebetulan dia merupakan teman dari temannya Dimas.
Si influencer itu ingin mencari camilan unik, nah temannya itu merekomendasikan Kalis Donuts. Si influencer membeli produknya dengan rasa tiramisu regal. Ternyata produknya itu di-review oleh influencer tersebut.
"Setelah dia review, malamnya mulai banyak notifikasi di IG kita, banyak yang ngepoin Kalis. Besoknya kan kita buka jam 10, ternyata dari jam 9 antrean sudah mengular, alhasil produk dalam waktu 1,5 jam ludes," ucapnya.
![]() |
Dari situ nama Kalis mulai tenar, donat tiramisu regal juga menjadi varian paling laku hingga saat ini. Sejak saat itu dia mulai mencari tahu artis dan influencer yang sedang berlibur ke Yogyakarta. Mereka di-DM untuk ditawari produk Kalis Donuts
"Jadi memang kita semacam detektif lah cari tahu siapa yang lagi ke Jogja, kita langsung DM dia. Ya responnya beragam, ada yang bales, ada yang review, ada yang nyuekin, ada yang terima kasih aja. Dari situ si kita pelan-pelan mulai dikenal," terangnya.
Singkat cerita, kini Kalis sudah memiliki toko yang jauh lebih besar di Yogyakarta. Produksinya meningkat dari hanya 400-500 per hari menjadi 2.000 pcs per hari. Kalis juga sudah memiliki cabang di Semarang yang dibuka pada Oktober 2020 dan Pekanbaru pada Desember 2020.
Omzet tertinggi yang pernah Kalis capai sekitar Rp 650-700 juta per bulan yang dia capai di 2020 lalu. Sementara biaya operasional mulai dari gaji karyawan hingga modal produksi hanya 35%. Jumlah karyawan Kalis sendiri saat ini mencapai 63 orang.
"Ya lumayan bersih sekitar 65%. Tapi itu belum dikurangi persenan untuk keluarga yang invest di kita," akunya.
(das/ara)