Isnaini Baroroh memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai pegawai bank BUMN karena merasa tidak sesuai dengan keyakinannya. Siapa sangka, keputusan itu justru membawanya menjadi petani sukulen dan kaktus dengan omzet puluhan juta rupiah.
Isnaini bercerita, ia keluar dari pekerjaannya sebagai pegawai bank pada tahun 2017. Setelah keluar, ia merasa jenuh karena tak memiliki aktivitas rutin.
Kebetulan, Isnaini hobi tanaman. Saat menganggur, ia mengumpulkan berbagai tanaman untuk dirawat. Namun, lama-kelamaan ia merasa hobinya justru menghabiskan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu saya mulai lagi kembali hobi, saya kumpulin tanaman hias, anggrek, kaktus. Habis itu saya ngerasa kok malah ngabis-abisin uang suami, biasanya ikutan nyari," katanya kepada detikcom Selasa (25/5/2021) lalu.
Ide bisnis pun muncul di tahun 2018. Ia mulanya menjual sembilan kaktus yang ia besarkan. Isnaini tak begitu ingat, namun kala itu ia menjual dengan harga sekitar Rp 20.000-25.000 untuk tiga kaktus.
Awal pemasarannya pun sederhana. Mulanya, ia memasarkan melalui status WhatsApp dan Facebook. Kemudian, ia memasarkan melalui jaringan sosial media lain seperti Instagram.
"Akhirnya ada orang datang ke rumah, aku beli lagi, aku jual lagi, aku beli lagi, aku jual lagi," ujarnya.
![]() |
Lama-lama, bisnis Isnaini pun berjalan. Semakin berkembang, Isnaini pun memutuskan untuk mengembangkan sukulen dan kaktus sendiri. Ia membuat green house untuk mengembangkan tanamannya.
"Terus akhirnya baru buat green house, ada tambahan suntikan lah dari suami. Kita jalannya bener-bener pelan sesuai kondisi kami," ungkapnya.
Memang, diakuinya, mengembangkan sukulen dan kaktus gampang-gampang susah. Menurutnya, yang terpenting adalah kemauan untuk terus mencoba. Ia terus melakukan berbagai eksperimen agar sukses mengembangkan tanaman ini.
"Penyiraman itu tergantung tempat masing-masing, intensitas cahaya masing-masing, pengairan masing-masing, kelembapan udara masing-masing. Misalnya yang nggak panas banget seminggu sekali siramnya. Kalau green house tiga hari sekali siramnya, kaya gitu disesuaikan sama tempatnya," terangnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.