2 UMKM Sukses Kibarkan Merah Putih di Pasar Global, Ini Ceritanya

2 UMKM Sukses Kibarkan Merah Putih di Pasar Global, Ini Ceritanya

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Senin, 16 Agu 2021 14:16 WIB
UMKM Shopee
Foto: Screenshoot detikcom
Jakarta -

Digitalisasi UMKM kini menjadi hal yang tengah digenjot oleh pemerintah, khususnya di tengah pandemi. Dengan demikian para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas dan penjualan produk, hingga memperluas pasar ke mancanegara.

Brand Wallts menjadi salah satu UMKM Indonesia yang berhasil mengibarkan Merah Putih di pasar global lewat digitalisasi. Pemilik Wallts, M. Adzwin Perwira mengatakan capaian ini tak lepas dari digitalisasi, salah satunya dengan bergabung bersama Shopee.

"Jadi Wallts ini berdiri dari tahun 2015, pas Shopee udah masuk ke Indonesia tahun 2016 kita udah mulai join. Ketika ada Shopee saya pikir ini sebuah channel yang baru di mana kita lebih mudah juga untuk jualan," ujarnya dalam acara 'Kisah Sukses Kibarkan Merah Putih di Pasar Global dengan Program Ekspor Shopee', Senin (16/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ditawari Program Ekspor Shopee di tahun kemarin. Dan cukup nggak nyangka juga karena yang saya bayangkan ketika ekspor itu susah dan harus nyiapin bea cukai dan lainnya," imbuhnya.

Sejak bergabung Shopee, Adzwin mengatakan mengalami peningkatan penjualan. Adanya edukasi di Program Ekspor Shopee dikatakan Adzwin juga mempermudah para seller melakukan ekspor produk ke luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah sejak pertama kita jualan di Shopee sampai saat ini dari segi revenue udah nyumbang 40 kali. Yang saya rasakan kemudahan untuk proses ekspor nggak usah ngurus supply atau apapun, tinggal se-simple proses order lokal. Saya juga merasa bangga produk buatan saya, buatan Indonesia bisa sampai luar negeri," imbuhnya.

Meski demikian, Adzwin bercerita dalam ekspor produk dompet miliknya juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya terkait peningkatan kualitas dan packaging. Untuk itu, bersama timnya, ia melakukan pengecekan ulang mulai dari proses produksi hingga packaging.

"Bagi saya kualitas produk nomor satu kalau kita mau bersaing dengan pasar global dan brand besar. Saat itu saya benahi dan review ulang proses produksinya, dan penambahan tim supaya produk yang dihasilkan maksimal. Kedua adalah penyiapan packing. Dulu packagingnya hanya dimasukkan ke packaging khusus dan dimasukkan ke amplop coklat, tapi sekarang kita bikin yang lebih aman lagi," katanya.

Selain Adzwin, Delta Hesti, Pemilik Handmadeshoesby juga berhasil memperluas produknya ke luar negeri berkat Shopee. Mendapat respons positif sejak bergabung di Shopee, Hesti mengatakan saat ini dirinya dapat meningkatkan bisnisnya hingga menambah karyawan.

"Handmadeshoesby ada di tahun 2010, (tapi) baru ikut Shopee di tahun 2018. Dari saat itu Alhamdulillah antusias masyarakat sangat besar sekali. Dan kita bisa menambah dari karyawan untuk packing, barang, dan lainnya," katanya.

"Untuk penjualan tentu lebih banyak, peningkatan bisnis kita, strategi penjualan kita juga jadi signifikan sekali. Kita bisa membuka lowongan pekerjaan untuk banyak orang," tambahnya.

Lihat juga video 'Jerit Pelaku UMKM Saat Perpanjangan PPKM Level 1-4':

[Gambas:Video 20detik]



Klik halaman selanjutnya >>>

Soal ekspor produk, di samping kualitas dan packaging, Hesti mengatakan pelayanan juga menjadi kunci penting. Untuk itu, dirinya selalu memastikan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, salah satunya dengan menambah admin.

"Karena pengirimannya sangat jauh sekali jadi packaging-nya kami bedakan antara Indonesia dan ekspor. Dari segi kualitas juga kami perbaiki sehingga orang nggak cuma sekali order, tapi repeat order. Dari sini kita jadikan word of mouth sehingga akhirnya temen-temen konsumen di luar negeri akan ikut order di akun Shopee kami," katanya.

"Dari admin yang paling penting karena kita ada batas waktu untuk pengiriman dan orderan terus masuk. Jadi, sebelum ada acara seperti Shopee 7.7 atau promo lainnya, kita selalu menyiapkan adminnya dua kali lipat," paparnya.

Dari sekian banyak produk, Hesti menjelaskan flat shoes, high heels, dan tas menjadi produk terlaris di luar negeri. Ke depan, dirinya akan berinovasi menciptakan produk baru agar lebih up to date.

"Karena adanya ekspor, dari segi gudang kita sudah mempersiapkan dari stok. Kita juga berinovasi dari produknya karena semua produknya pure UMKM mulai dari sepatu, tas sehingga lebih up to date," katanya.

Di sisi lain, Head of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang turut mengapresiasi atas capaian UMKM lokal yang berhasil bersaing di luar negeri. Hingga kini, ada 180.000 pelaku usaha Indonesia yang berhasil melakukan ekspor lewat Shopee ke Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

"Saya sering mendapatkan banyak cerita dari pelaku UMKM, baik dari yang mulai dari nol atau tanpa ide hingga berhasil mengibarkan bendera Merah Putih hingga ke negara lain," ungkapnya.

Balques menyebut Shopee akan terus mendorong UMKM Indonesia untuk maju dan berkembang. Upaya ini salah satunya diwujudkan melalui Program Shopee Ekspor dan Kampus Shopee Ekspor di Bandung, Semarang, dan Solo. Ke depan, Shopee berencana untuk mencetak 500.000 eksportir di tahun 2030.

"Kita juga membantu UMKM Indonesia memasarkan produk ke Brasil. Ini juga sejalan dengan semangat pemerintah. Kita juga dari 180.000 yang ekspor, paling tidak ada 50.000 produk lokal dari Shopee yang terjual setiap harinya ke luar negeri," katanya.

Kita punya target mudah-mudahan untuk punya 500.000 eksportir di tahun 2030 bisa tercapai. Ini bukan ambisi yang tidak mungkin dengan percepatan digitalisasi bisa terjangkau," pungkasnya.


Hide Ads